Jumat 12 May 2023 20:28 WIB

Atasi Penumpukan Sampah di TPS, Pemkot Surabaya Terjunkan Petugas Checklist

Petugas yang diterjunkan akan menghitung berapa gerobak yang datang setiap hari.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Petugas menggunakan alat berat membongkar tempat penampungan sementara (TPS) Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas menggunakan alat berat membongkar tempat penampungan sementara (TPS) Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya menyiapkan petugas checklist untuk melakukan monitoring volume sampah dan gerobak di tempat pembuangan sampah (TPS) sementara. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, langkah tersebut diambil sebagai upaya mencegah penumpukan sampah di 190 TPS yang ada di Kota Pahlawan.

Agus mengatakan, petugas tersebut nantinya juga akan mengatur jadwal gerobak yang biasa digunalan untuk mengangkut sampah datang ke TPS. Tujuannya supaya petugas gerobak sampah tidak berbarengan datang ke TPS, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah.

"Langkah kita ke depan akan mengatur gerobak sampah itu sesuai jadwal. Jadi biar mereka tidak barengan menumpuk (sampah) di TPS," kata Agus, Jumat (12/5/2023).

Agus menerangkan, petugas checklist yang diterjunkan nantinya akan menghitung berapa gerobak yang datang setiap hari hingga volume sampah di TPS. Petugas tersebut juga nantinya melakukan pengecekkan setiap gerobak yang datang berasal dari daerah mana. Kemudian jam kedatangan gerobak lebih ditertibkan.

"Nanti akan kita turunkan staf kami untuk mengecek gerobak-gerobak tersebut dari mana saja, lalu setiap hari volumenya berapa. Jadi nanti ada petugas checker di 190 TPS kita. Kemudian nanti kita akan bagi jam gerobak untuk masuk ke TPS," ujarnya.

Begitu juga dengan armada truk pengangkutnya. Agus menyatakan, akan menjadwal armada truk pengangkut sampah dari TPS menuju tempat pembuangan akhir (TPA). Termasuk pula menghitung jarak setiap TPS menuju ke TPA.

Agus menjelaskan, rata-rata dalam sehari, volume sampah yang ada di TPS skala besar bisa mencapai sekitar 70 ton. Ia mencontohkanvdi TPS Rangkah yang menampung sampah dari tiga kecamatan, yakni Tambaksari, Kenjeran, dan Simokerto.

"Tapi setiap wilayah (TPS) itu beda-beda volume sampahnya. Kalau TPS besar-besar seperti Rangkah, Bukit Barisan, dan Srikana bisa sampai 70 ton per hari, dengan angkutan truk 12-13 rit. Kalau yang TPS biasa, normalnya armada pengangkut bisa 2-5 rit dalam satu hari," kata Agus.

Agus menambahkan, dngan jumlah 190 TPS dan 107 armada truk pengangkut sampah yang dimiliki DLH Surabaya, tentu dibutuhkan manajemen waktu yang memadai. Karena itu, agus menegaskan, ke depan akan mengatur jadwal gerobak sampah agar tidak terjadi lagi penumpukan di TPS.

"Jadi mungkin seminggu sekali ada petugas checklist, karena volume sampah ini bisa berubah-ubah," ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada pengurus RT/RW agar tidak memarkir gerobak sampah di TPS. Apabila sampah sudah dibuang ke TPS, gerobak diharapkannya kembali dibawa dan diparkir kembali di wilayah masing-masing seperti di Balai RW. Karena menurutnya, operasional TPS tentu tidak akan mencukupi ketika seluruh gerobak sampah diparkir di TPS.

"Kemudian juga pemulung atau pengepul supaya tidak menaruh barangnya di TPS. Silahkan memulung di TPS tapi hasilnya segera dibawa pulang," kata Agus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement