Ahad 14 May 2023 20:22 WIB

Komunitas Nelayan Pesisir Edukasi Budi Daya Rumput Laut ke Rekan Seprofesi di Lampung

Sumber daya alam setempat diakui sangat mendukung pertumbuhan rumput laut.

Komunitas Nelayan Pesisir Lampung menggelar edukasi budi daya rumput laut kepada para pelaut di Desa Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
Foto: Dok. Web
Komunitas Nelayan Pesisir Lampung menggelar edukasi budi daya rumput laut kepada para pelaut di Desa Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Komunitas Nelayan Pesisir Lampung menggelar edukasi budi daya rumput laut kepada para pelaut di Desa Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Kegiatan tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat di sekitar lokasi acara karena belum banyak di antara mereka yang mengetahui nilai ekonomis dari rumput laut.

“Untuk sore hari ini kami melakukan edukasi kepada masyarakat yang ada di sini karena memang rumput laut ini adalah komoditas yang bisa kita manfaatkan,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Komunitas Nelayan Pesisir Lampung, Miftahul Lutvi, seperti dilansir pada Ahad (14/5/2023). 

Baca Juga

Menurut dia, sumber daya alam setempat diakui sangat mendukung pertumbuhan rumput laut di habitat alaminya. Yakni, terumbu karang yang ada di sepanjang pesisir pantai.

“Maka dari itu, kami berinisiatif dari Komunitas Nelayan Pesisir Lampung melakukan edukasi karena banyak sekali (potensi) komoditas yang ada di sini, bukan hanya dari sektor ikannya,” kata Lutvi.

Dalam kegiatan itu, Lutvi mengajak para nelayan berdiskusi mengenai pemanfaatan rumput laut liar untuk menambah pemasukan mereka selain dari menangkap ikan di laut.

Lutvi mengajak para nelayan mengambil rumput laut pada saat air laut surut di kawasan pantai kemudian mengeringkannya di bawah sinar matahari. Rumput laut kering itu pun sudah bisa dijual kepada pengepul dengan harga Rp 1.500 per kilogram untuk dijadikan bahan baku serbuk agar-agar hingga kosmetik.

Namun, Lutvi mengatakan, nilai ekonomis rumput laut itu bisa lebih tinggi apabila masyarakat bisa langsung mengolahnya menjadi produk jadi seperti makanan atau minuman.

“Alhamdulillah, masyarakat sangat menyambut dengan kegiatan kita kali ini karena bisa kami lihat sendiri sudah sangat antusias dengan datang lebih awal,” katanya.

Dalam kegiatan itu, para nelayan juga mendapatkan bantuan berupa keranjang untuk membantu operasional mereka saat menangkap ikan.

Sebelumnya, kegiatan KNP juga merangkul para nelayan di Jawa Timur. Mereka menggelar sosialisasi keselamatan berlayar untuk nelayan di kawasan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.

"Kami harap bisa menambah wawasan para nelayan terhadap pentingnya memperhatikan aspek keselamatan sebelum mencari ikan di laut," kata Koordinator Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Jawa Timur Didik Heri Mustofa. 

Menurut dia, sosialisasi dilakukan agar nelayan terlebih dahulu memeriksa mesin kapal sebelum berangkat, hingga ketersediaan alat keselamatan saat melaut, seperti pelampung.

"Beberapa bulan terakhir, beberapa kali terjadi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan. Pada waktu berlayar, ada kapal yang terguling, sampai nelayan jatuh ke laut. Beruntung masih selamat. Inti dari kegiatan sosialisasi ini agar mereka aman," ujarnya, seperti dilansir dari Antara

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement