REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama muda Tanah Air, Habib Bahar bin Smith tengah menjadi perbincangan publik. Pemuka agama Islam berusia 37 tahun itu dikabarkan menjadi korban penembakan orang tak dikenal, pada Jumat (12/5/2023) malam WIB. Namun, hingga kini, belum diketahui siapa penembaknya dan lokasi tepat penembakan.
Habib Bahar dikenal luas sebagai ulama yang gahar saat berceramah. Staminanya seolah tak pernah habis meski dalam sehari, bisa memenuhi panggilan ceramah di beberapa tempat hingga tengah malam.
Muncul pertanyaan, bagaimana sosok berambut pirang itu menjaga staminanya? Diketahui, Habib Bahar sangat menyukai olahraga sepak bola.
Ia yang merupakan pimpinan pondok pesantren Tajul Alawiyyin di Bogor, Jawa Barat, kerap bermain sepak bola bersama para santrinya.
Dalam sejumlah unggahan di youtube, Habib Bahar sebagaimana laki-laki muda pada umumnya, tampak asyik mengolah si kulit bundar.
Namun, Habib Bahar juga kerap mengingatkan kepada pecinta sepak bola untuk memahami batasan. Menurut dia, seperti apapun seseorang mencintai sepak bola, cinta kepada agama dan negara haruslah tetap di atas segalanya.
"Kalian anak-anak muda, rela mati demi klub sepak bola yang kalian cintai, jika kalian rela mati demi klub sepak bola kesayangan kalian, maka kalian harus rela mati demia agama dan bangsa," ujar Habib Bahar dalam sebuah ceramah yang dinukil dari Youtube baru-baru ini.