Kamis 20 Jun 2024 06:55 WIB

Rhoma Irama Ragukan Habaib Keturunan Nabi Muhammad, Minta Bukti Tes DNA

Kelompok Ba'alawi menolak tes DNA, Rhoma menyebut mereka takut ketahuan aslinya.

Raja dangdut Rhoma Irama saat ditemui di TPS 069 di SMPN 141 Jakarta, Jalan Pondok Jaya VIII Nomor 15B, Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Rabu (14/2/2024).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Raja dangdut Rhoma Irama saat ditemui di TPS 069 di SMPN 141 Jakarta, Jalan Pondok Jaya VIII Nomor 15B, Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Rabu (14/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja dangdut Rhoma Irama ikut mengomentari terkait polemik habaib di Indonesia yang merupakan nasab Ba'alawi yang memiliki jalur keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW. Rhoma akhirnya bersuara dengan meragukan garis keturunan itu. Dia juga tidak sependapat jika Wali Songo yang menyebarkan Islam di Indonesia adalah dari kelompok habaib yang asalnya dari Yaman.

"Saya harus mengatakan ini, yang direkomendasikan mayoritas bangsa-bangsa di dunia seperti itu kan. Kemudian saya katakan tadi dalam konteks nasionalisme ini pun ada satu kekhawatiran khususnya yang muncul dari kelompok zuriah Wali Songo," kata Rhoma dalam siniar dengan KH Anas Kurdi dikutip Republika.co.id di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Baca Juga

"Mereka mengeklaim bahwa Wali Songo itu adalah Ba'alawi, semua habib. Kkonon mereka dibikin kuburan-kuburan palsu yang telah diketahui dan dibongkar. Informasi yang telah kita lihat di media-media sosial. Klaim-klaim ini dibantah keras oleh kelompok Wali Songo bahwa mereka bukan keturunan dari Yaman, bukan dari Arab Yaman," ucap Rhoma menegaskan.

Rhoma menyampaikan, keluarga Wali Songo pun sudah membantah jika mereka bagian dari kelompok Ba'alawi. Mantan ketua umum DPP Partai Idaman tersebut juga menyentil sosialisasi secara masif yang dilakukan habaib juga keliru. Dia menggugat anggapan jika tanpa ada habiab, Indonesia tidak merdeka pada 1945. Pun dia tidak percaya, Pangeran Diponegoro merupakan kalangan habaib.

"Wali Songo habaib dan bendera merah putih itu dari habaib, kemudian Garuda dari habaib. Ini artinya ada satu klaim yang jelas mereka mengkooptasi ini. Kalau itu sejarah adalah benar seperti itu, why not? Kalau memang sejarah benar seperti itu adanya kenapa tidak? Kita harus mengakui fakta, tapi ketika itu hanya klaim-klaim yang tidak berdasar, ini astaghfirullahaadzim," ujar Rhoma tidak percaya sumbangsih habaib itu.

Menurut Rhoma, berbagai klaim yang dilakukan kelompok habaib itu akhirnya menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam. Dia pun curiga, keturunan Ba'alawi di Indonesia tidak sekadar ingin mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad, tapi juga mau mengkooptasi bangsa Indonesia. Hal itu karena ia mendapatkan informasi, ada habib yang mengeklai, kemerdekaan Indonesia berasal dari kaumnya.

"Seolah manafikan pejuang sesungguhnya, manafikan para wali Allah yang Wali Songo mengislamkan Indonesia jauh sebelum mereka datang ke Indonesia. Ini yang sebenarnya perlu diluruskan sehingga tidak ada lagi keresahan di kalangan umat dan bangsa. Sekali lagi saya berbicara dengan hati yang bersih tanpa kebencian," ucap Rhoma.

Karena itu, Rhoma setuju perlu diadakan tes DNA kepada kelompok Ba'awali untuk membuktikan mereka benar-benar keturunan Nabi Muhammad. Sayangnya, sekelompok habaib menolak ide tes itu sehingga ia malah curiga dengan mereka.

Baca: Utang Diplomasi kepada Liga Arab Dibayar Kontingen Garuda TNI

"Ketika tes DNA mereka menolak, bahkan mengumumkan tes DNA ini haram. Ini kan lebih nambah lagi kecurigaan umat nih bahwa dia tidak mau tes DNA karena takut ketahuan aslinya. Sementara secara internasional telah terdeteksi bahwa Ba'alawi ini dari beberapa pemeriksaan di kalangan mereka yang dari Yaman dan dari sini telah terkonfirmasi kalau grupnya adalah G. Sementara keturunan nabi adalah haplu grupnya adalah J1," kata Rhoma menjelaskan hasil tes DNA.

 

Rhoma tak yakin habaib keturunan nabi...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement