Rabu 17 May 2023 10:49 WIB

Indra Sjafri Nazar Umroh ke Makkah, Apa Keuntungannya?

Indra Sjafri ucap nazar umroh jika timnas U22 juara.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Indra Sjafri Nazar Umroh ke Makkah, Apa Keuntungannya? Foto:  Pelatih timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri mengawasi latihan timnya di The Dream Visakha Training CAMP, Phnom Penh, Jumat (28/4/2023).
Foto: Dok PSSI
Indra Sjafri Nazar Umroh ke Makkah, Apa Keuntungannya? Foto: Pelatih timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri mengawasi latihan timnya di The Dream Visakha Training CAMP, Phnom Penh, Jumat (28/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Indra Sjafri, pelatih Timnas U22 Indonesia, seusai pertandingan semifinal SEA Games melawan Vietnam, mengatakan nazar berupa niat melaksanakan ibadah umroh. Ini jika tim asuhannya, timnas U22 Indonesia, berhasil menjuarai SEA Games 2023 di Kamboja.

"Jadi nazar itu tidak boleh macam-macam," ucap Indra Sjafri dalam sesi jumpa pers seusai pertandingan beberapa waktu lalu.

Baca Juga

"Kalau timnas U-22 Indonesia juara, tentu saya akan bersyukur."

"Saya ada niat umroh nanti ke Makkah," sambung Indra.

Umroh sendiri memiliki keutamaan dan keuntungan sesuai yang diajarkan Islam. Umroh secara bahasa berarti ziarah, artinya berkunjung atau bertamu. Menurut istilah, umroh berarti mengunjungi Baitullah atau Kabah dengan melakukan thawaf, sa’i dan bercukur demi mengharap ridho Allah SWT. Orang yang sedang umroh atau haji dikatakan juga sebagai tamu Allah.

Maka dari makna tersebut bisa dipahami bahwa ibadah umroh memberikan pesan kepada umat manusia tentang pentingnya berkunjung dan bersilaturahmi kepada sanak-keluarga dan sesama manusia. Terlebih berkunjung dan menyambung tali hubungan kepada Allah SWT.

Hubungan sesama manusia semakin kuat jika ia sering saling sapa dan saling berkunjung. Demikian juga hubungan manusia dengan Allah SWT akan semakin kuat jika ziarah itu sering dilakukan.

Jika hubungan manusia dengan Allah SWT kuat, Allah SWT akan mencurahkan rahmat dan anugerah kepadanya. Inilah yang disabdakan baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Antara satu ibadah umroh dengan ibadah umrah lain merupakan penghapus dosa dan kesalahan yang diperbuat di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. Muttafaqun ’Alaih).

Menurut Imam Syafi'i dan Imam Hambali, menunaikan ibadah umroh hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu. Sedangkan menurut Imam Hanafi dan Imam Malik, menunaikan ibadah umroh hukumnya sunnah muakkadah.

Umroh dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali ada beberapa waktu yang dianggap makruh melaksanakan umroh bagi jamaah haji. Yaitu saat jamaah haji wukuf di Padang Arafah pada hari Arafah, hari Nahr (10 Dzulhijjah) dan hari-hari tasyriq. Dilansir dari buku Tuntunan Manasik Haji dan Umroh yang diterbitkan Kementerian Agama, 2020.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement