REPUBLIKA.CO.ID, MANDAILING NATAL -- Kemenangan Tim Nasional Sepakbola U-22 Indonesia dalam laga final SEA Games 2023 di Kamboja merupakan bukt mukjizat pun harus diraih. Menurut Erick kemenangan di SEA Games itu merupakan kombinasi antara upaya keras dan luar biasa Timnas yang didukung oleh doa seluruh masyarakat dan pertolongan Allah SWT.
"Seperti pada saat kita memenangkan pertandingan sepakbola SEA Games 2023 di Kamboja. Kalau kita tidak punya mental dan kita tidak punya keinginan menang, maka tidak mungkin mukjizat-mukjizat itu terjadi," ujarnya.
Erick menambahkan, ini berkat doa masyarakat dan pertolongan Allah SWT, namun ini juga bukti kita harus terus bergerak untuk meraih kemajuan-kemajuan dan pengembangan yang kita mau.
Sebelumnya, Timnas U-22 Indonesia melibas Thailand dengan skor 5-2. Laga final ini penuh dengan drama yang diwarnai oleh Timnas U-22 Indonesia yang dipaksa harus masuk ke babak tambahan, padahal sudah unggul 2-1 hingga 1 menit terakhir Babak Kedua.
Drama pun muncul saat wasit mengeluarkan empat kartu merah sekaligus pada saat bersamaan. Kemudian, keajaiban pun muncul untuk Indonesia, saat tiga gol tercipta di sepanjang babak tambahan.
Erick mengungkapkan hal tersebut saat menyampaikan sambutan pada acara Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) serta Pelantikan Pengurus Wilayah NU Sumatera Utara di Lapangan Merah, Pondok Pesantren Musthafawiyah, Purba Baru, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (18/5/2023).
Pada kesempatan itu, Erick membuka sambutannya di hadapan sekitar 20 ribu Nahdliyin Sumatera Utara dengan pesan utama Menjaga Islam adalah Menjaga Indonesia. "Jaga Islam adalah menjaga Indonesia. Seperti kita tahu perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari pengorbanan tokoh-tokoh Islam, pesantren, dan perjuangan umat Islam itu sendiri," ujarnya.
Dan tentu, katanya, menjaga Islam menjaga Indonesia artinya, ketika Islam itu mendapatkan berkah, maka Indonesia pun akan diberi keberkahan. "Ketika Islam dimajukan, maka Indonesia akan maju," katanya.
Erick menekankan bahwa tekad para pejuang Kemerdekaan terbentuk karena didalamnya diisi oleh ibadah. "Dalam mengisi kemerdekaan Indonesia, kita tidak boleh terlena. Karena bukan ombak yang mendorong kemajuan kita sebagai bangsa. Jangan menjadi buih-buih yang terbawa-bawa ombak," ujarnya.