REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Rumah Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (STQ MHI) berlantai dua beserta Boutiqe El Fakhr dan kedainya ludes terbakar di Jalan Hertasning Blok E9/11 Nomor 23, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Tadi kami kaget, tiba-tiba terdengar suara ambruk, pas keluar rumah ternyata kebakaran di sebelah. Kejadian sudah Isya," ujar saksi Ramli di sela kejadian itu, di Makassar, Kamis (18/5/2023).
Saat itu dirinya sedang berbaring bersama semua keluarganya di dalam rumah. Setelah mendengarkan suara keras semua lalu keluar rumah, ternyata rumah tetangganya sudah terbakar.
"Tadi waktu ke luar rumah api sudah di atas atap dan sudah besar, lalu saya mengamankan motor. Keluarga juga mengamankan barang-barang. Memang beberapa hari lalu juga ada kebakaran di rumah sebelah, tapi tidak besar begini," tutur supir truk pengangkut pasir ini di pangkalannya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebakaran Kota Makassar Muhammad Hasanuddin di sela proses pendinginan di lokasi kebakaran mengatakan, sebanyak 11 armada dikerahkan untuk menjinakkan api di lokasi kejadian yang diperkirakan pukul 20.15 Wita.
"Kami luncurkan empat armada di posko timur terdekat. Melihat situasi yang ada, memang membutuhkan tambahan armada, dan dari Mako damkar itu ada tujuh unit water suplai dikerahkan membantu karena memang rumah besar. Ada total 11 armada diluncurkan, " tuturnya.
Sedangkan kondisi rumah tersebut, seluruh ruangan terbakar. Beruntung seluruh penghuni berjumlah 11 orang berhasil dievakuasi sejak awal ke luar dibantu warga untuk menyelamatkan diri dari kejadian kebakaran tersebut.
Saat ditanyakan Sekolah Tahfidzul Quran di bawah binaan Ustadz Muhammad Fakhrur Razi Anzhar ini sebelumnya mengalami kebakaran beberapa hari lalu, kata Hasanuddin, membenarkan kejadian itu.
"Jadi, ini sudah kejadian kedua. Dua minggu lalu rumah ini terbakar bagian dapur. Penyebabnya kompor dan bisa dikendalikan,. Untuk kejadian hari ini dugaan sementara arus pendek listrik, masih dugaan, sementara dalam proses investigasi.
Mengenai kendala, kata dia, tidak ada karena akses masuk dari arah depan, samping dan belakang rumah diduga sumber api awal, mampu dikendalikan personil damkar. Saat ini masih dalam proses pendinginan.
Beberapa orang yang sudah dievakuasi saat diminta keterangan oleh wartawan enggan berbicara dan menyerahkan kepada pimpinan sekolah berkaitan dengan keterangan kejadian.
Usai api dipadamkan, saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan memasang garis polisi untuk keperluan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.