Selasa 23 May 2023 07:34 WIB

PG Sindanglaut Cirebon Kembali Beroperasi Setelah Tiga Tahun Tutup

PG Sindanglaut tutup tiga tahun karena tak ada bahan baku.

Red: Fuji Pratiwi
Pabrik gula (ilustrasi). PT PG Rajawali II Cirebon, Jawa Barat, kembali mengoperasikan Pabrik Gula (PG) Sindanglaut setelah tiga tahun ditutup karena kekurangan bahan baku tebu rakyat.
Foto: Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Perser
Pabrik gula (ilustrasi). PT PG Rajawali II Cirebon, Jawa Barat, kembali mengoperasikan Pabrik Gula (PG) Sindanglaut setelah tiga tahun ditutup karena kekurangan bahan baku tebu rakyat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PT PG Rajawali II Cirebon, Jawa Barat, kembali mengoperasikan Pabrik Gula (PG) Sindanglaut setelah tiga tahun ditutup karena kekurangan bahan baku tebu rakyat.

"Musim giling tahun ini kami kembali mengoperasikan PG Sindanglaut," kata Sekretaris Perusahaan PG Rajawali II Cirebon Karpo Budiman Nursi di Cirebon, Senin (22/5/2023).

Baca Juga

Karpo mengatakan dioperasikan kembali PG Sindanglaut ini karena minat petani menanam tebu kembali meningkat. Bahkan pada 2022 masa giling tebu di PG Tersana Baru mencapai 180 hari.

Kondisi tersebut, lanjut Karpo, sangat tidak ideal dan menunjukkan adanya kelebihan bahan baku tebu rakyat yang ada di Kabupaten Cirebon. Sehingga diputuskan untuk kembali membuka atau mengoperasikan PG Sindanglaut, agar dapat menyerap bahan baku tebu dari para petani.