REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea tengah kesulitan keluar dari keterpurukan. Meskipun dana besar telah digelontorkan Chelsea di bawah kepemilikan Todd Boehly, mereka justru kian terpuruk. Dua pelatih telah dipecat selama musim pertama Boehly sebagai pemilik baru Chelsea.
Pelatih sementara Chelsea Frank Lampard bicara tentang situasi the Blues jelang melawan Manchester United (MU), Jumat (26/5/2023) dini hari WIB. Ia mengatakan dibutuhkan visi jangka panjang jika Chelsea ingin bangkit kembali.
Chelsea akan menyelesaikan musim dengan rekor poin terendah klub di era Liga Primer, berada di papan bawah klasemen untuk pertama kalinya sejak 1996. Lampard adalah bagian dari era kesuksesan klub sebagai pemain meskipun ada juga budaya pecat memecat pelatih di bawah kepemilikan Roman Abramovich.
Lampard percaya stabilitas lebih dibutuhkan jika ingin Chelsea bangkit lagi. Klub asal London ini kian dekat menunjuk Mauricio Pochettino sebagai pelatih musim depan.
"Anda bertanya-tanya seberapa sukses selalu mengubah hal-hal itu. Jelas ini menjadi pekerjaan dan situasi semacam itu dan ada banyak tim yang berjuang dengan harapan yang mungkin tidak stabil," ujar Lampard jelang pertandingan lawan MU, dilansir dari france24.
Ia melihat ada reaksi berbeda antara tahun-tahun sebelumnya dengan sekarang. Reaksi yang terjadi sekarang ini lebih kuat sehingga harus hati dalam menanganinya.
Chelsea menelan tujuh kekalahan dari sembilan pertandingan di bawah asuhan Lampard sejak kembali lagi ke Stamford Bridge, April lalu. Chelsea kini duduk di posisi ke-12 klasemen sementara.