REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkomitmen menjaga keseimbangan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata dan tempat spiritual bagi umat Budha. Erick mengatakan pembatasan pengunjung merupakan bagian dalam menjaga warisan sejarah Indonesia.
Erick menyampaikan pembatasan pengunjung di tempat ibadah merupakan hal yang lazim dilakukan. Hal ini ia rasakan saat menjalani ibadah umrah beberapa waktu lalu.
"Saya kemarin umroh, saya ke Raudhah dibatasi, ada jamnya, nikmat dan sejuk, doanya lebih khusyuk, yang tadinya 10 menit sudah digoyang-goyang, alhamdulillah dapat jatah 15 menit dan diatur orang keluar-masuk," ujar Erick saat media briefing Festival Purnama di Candi Borobudur di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Sebagai peninggalan yang luar biasa, Erick menyampaikan dunia berharap ada pembatasan kunjungan di Candi Borobudur. Erick mengatakan digitalisasi menjadi salah satu jalan keluar dalam penerapan pembatasan kunjungan.