Jumat 26 May 2023 07:20 WIB

Kloning Unta Hasilkan Ras-Ras Unggulan di Dubai

Kloning reproduksi hewan menggunakan proses yang disebut transfer inti sel somatik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Kloning unta (ilustrasi)
Foto: boredpanda.com
Kloning unta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Setelah memimpin kloning unta pertama di dunia pada  2009, Nisar Wani sekarang mereplikasi beberapa lusin dalam setahun di laboratorium Dubai, Uni Emirat Arab. Pekerjaan itu sebuah bisnis besar di wilayah Teluk tempat unta dihargai dan dapat menghasilkan banyak uang dalam kontes kecantikan dan balapan.

“Kami mengumpulkan telur-telur ini dari indung telur hewan yang disembelih. Kami harus mendewasakannya di laboratorium selama 24 jam sebelum mencapai tahap di mana kami dapat menggunakannya untuk proses kloning,” kata Wani.

Baca Juga

Kloning reproduksi hewan menggunakan proses yang disebut transfer inti sel somatik. DNA dikeluarkan dari sel telur unta dan diganti dengan DNA dari sel beku tubuh unta unggulan untuk beberapa kualitas, seperti kecepatan atau keindahan. Sel telur kemudian berkembang menjadi embrio tanpa membutuhkan sperma.

Tapi, kloning hewan memakan waktu dengan tingkat keberhasilan yang rendah. “Dari seratus embrio yang kami pindahkan, kami bisa melahirkan lima hingga sepuluh kehamilan, dan terkadang mungkin melahirkan tiga hingga enam bayi,” kata dokter hewan yang memiliki gelar PhD di bidang reproduksi hewan itu.

Pusat Bioteknologi Reproduksi di Dubai bekerja untuk melestarikan sel-sel dan mereproduksi unta balap elit, pemenang kontes kecantikan, unta pemerah susu, dan jantan unggulan. Wani juga menggunakan teknologi kloning antarspesies untuk melestarikan spesies yang terancam punah.

Penelitian Wani telah mengkloning unta Bactrian liar berpunuk ganda yang terancam punah menggunakan telur dan ibu pengganti unta berpunuk tunggal. "Dalam kloning kita tidak melakukan sesuatu yang baru. Tuhan telah menciptakan semua materi. Tuhan telah menciptakan sel, kita hanya membantu prosesnya," kata Wani menyinggung salah satu dari sejumlah teknik teknologi reproduksi berbantuan.

Sebagian besar pekerjaan pusat penelitian Wani bertugas melestarikan sifat-sifat unggulan dengan melalui metode transfer embrio berganda yang lebih konvensional. Indung telur unta yang unggulan dirangsang untuk menghasilkan banyak telur. Setelah pembuahan dengan sperma unggulan, banyak embrio dapat ditransfer ke unta pengganti.

“Tahun ini misalnya kami memiliki 20 kehamilan dari satu penjantan yang baik dan satu betina yang baik,” kata Wani. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement