REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden La Liga Spanyol Javier Tebas meminta maaf secara terbuka kepada penyerang Vinicius Junior. Tebas menjelaskan tidak bermaksud mengkritik sang pemain setelah adanya diskriminasi rasialis yang dialami sang pemain.
"Saya tidak ingin mengkritik Vinicius. Frustrasi saya adalah kesalahan saya," kata Tebas pada akun resmi Twitter pribadi dilansir First Post, Jumat (26/5/2023).
Akhir pekan lalu, Tebas adu argumen dengan Vinicius di media sosial. Tebas memberi pernyataan keras atas unggahan Vinicius soal kasus rasialisme yang dialami pada duel melawan Valencia.
Orang nomor satu di kompetisi Liga Spanyol itu tidak terima dengan argumen yang disampaikan pesepak bola asal Brasil tersebut. Pernyataan Tebas itu yang menjadi 'bola liar' di ruang publik. Dirinya diklaim tak memberi dukungan kepada Vinicius.
Tebas berkata bahwa dia belum berbicara dengan Vinicius tetapi akan bersedia untuk melakukan permintaan maaf apabila pemain merasa tersinggung.
"Tetapi saya sama sekali tidak mencoba untuk menyerangmu dan saya mengaku jika saya juga frustrasi tentang kasus rasialisme," sambung Tebas.
Lebih lanjut pria berusia 60 tahun itu meminta para pengkritik La Liga harus diberi tahu dengan benar tentang pembagian kekuasaan dalam hal menjatuhkan sanksi menyoal tindakan rasialisme.
Dirinya menambahkan hanya Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang memiliki kemampuan untuk menjatuhkan sanksi dan menegaskan kembali seruan agar La Liga diberikan kekuatan sanksi.
"Kami ingin kekuatan untuk bertindak karena dengan itu, kami yakin dalam beberapa bulan, kami akan dapat menyelesaikan masalah ini."
La Liga telah mengajukan berbagai tuntutan hukum terkait pelecehan rasialis yang dialami oleh Vinicius. Federasi Sepak Bola Spanyol juga membuat dua keputusan penting yakni mencabut sanksi kartu merah yang diterima Vinicius.
Pun memberi sanksi penutupan tribun Mario Kempes South Stand di Stadion Mestalla pada lima kandang Valencia ke depan. Sanksi ini juga berlaku untuk laga La Liga periode musim 2023/2024 yang akan datang.