REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar pertemuan kembali pada Senin (29/5/2023). Pertemuan dijadwalkan berlangsung di kantor DPP PPP yang bersebelahan dengan Kantor DPP PDIP di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Juru Bicara PPP, Usman M Tokan mengatakan, tujuan pertemuan tersebut untuk melanjutkan pembahasan terkait pencapresan Ganjar Pranowo. "DPP PDIP dan DPP PPP akan menggelar pertemuan lanjutan setelah pada 30 April lalu menggelar pertemuan di Kantor DPP PDIP," ujar Usman di Jakarta, Sabtu (27/5/2023).
Dia menyebutkan, agenda pertemuan membahas pokok penting tentang kerja sama politik PDIP dan PPP. Namun, pertemuan keduanya itu tak melibatkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono. "Pertemuan akan dihadiri Sekjen PDIP Mas Hasto Kristiyanto beserta Sekjen DPP PPP Gus Arwani Thomafi yang didampingi pengurus inti kedua partai," ujar Usman.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, pihaknya sudah menjalin kerja sama politik dengan PPP. Artinya, PPP sudah bukan lagi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Ya sudah pasti (meninggalkan Partai Golkar dan PAN), karena kan PPP udah ke PDI. Sudah pasti meninggalkan KIB," ujar Bambang di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Dia menjelaskan, PPP yang meninggalkan KIB adalah dalam konteks dukungannya terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Partai berlambang Ka'bah itu diketahui sudah resmi mendukung Ganjar Pranowo yang dideklarasikan PDIP sebagai bakal calon presiden (capres).
"Bahwa komunikasi terjalin, ya itu namanya antarpimpinan partai saling komunikasi kan biasa. Komunikasinya kan mungkin bukan terkait dengan wilayah kerja sama capres-cawapres," ujar Bambang.