Ahad 28 May 2023 15:12 WIB

Pemilih Daerah Gempa Turki Khawatir Oposisi akan Bangkitkan Kembali Sekularisme

Beberapa pemilih Turki ungkap masalah perselisihan dalam koalisi Oposisi

Rep: Lintar Satria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang wanita memberikan suaranya saat dia memberikan suara di TPS di Ankara, Turki, Ahad, (28/5/2023).
Foto: EPA/ SEDAT SUNA
Seorang wanita memberikan suaranya saat dia memberikan suara di TPS di Ankara, Turki, Ahad, (28/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KAHRAMANMARAS  -- Pemilih di kota terdampak gempa, Kahramanmaraş, khawatir dengan apa yang terjadi bila oposisi Presiden Tayyip Erdogan menang pemilihan presiden. Mereka cemas koalisi Kemal Kılıçdaroğlu rentan dan mantan akuntan 74 tahun itu pilihan yang beresiko, dan tidak cocok menjalankan pemerintah yang telah dibentuk Erdogan selama 20 tahun.

Di pinggir-pinggir kota pembangunan rumah-rumah baru warga yang terpaksa mengungsi karena gempa berlanjut. Setelah kontraktor milik pemerintah memetakan berbagai wilayah di provinsi terdampak gempa beberapa pekan setelah bencana.

Beberapa pemilih, termasuk pemilih pertama, Melike Özbulut yang berusia 20 tahun khawatir kemenangan oposisi akan memaksakan kembali sekularisme yang berjaya sebelum Erdogan berkuasa.

"Saya lahir tahun 2000, saya tidak melihat 1990-an, tapi orang tua saya memberitahu seperti apa, memilih Kılıçdaroğlu artinya membawa kembali perempuan seperti saya seperti dulu, dan saya tidak mau berada di posisi itu, itulah mengapa saya tidak memilihnya," kata Özbulut pada the Guardian, Jumat (26/5/2023).

Koalisi Kılıçdaroğlu termasuk partai religius yang memisahkan diri dari Partai AK yang dipimpin Erdogan. Langkah itu untuk memberi kenyamanan pada pemilih konservatif dan religius memilih oposisi. Namun suara mereka sedikit terdengar di kampanye oposisi dan pesan mereka  tidak menjangkau pemilih seperti Özbulut.

"Seperti yang anda lihat, saya memakaia hijab tapi saudari saya tidak, yang mana menandakan adanya kebebasan di negara, saya memilih Erdogan," katanya.

Di dalam tokonya yang menjual perhiasan perak di pasar Kahramanmaraş, Mehmet Ustamazman mengatakan ia menolak kampanye menteri kehutanan dari Partai AK, Vahit Kirişci yang berasal dari Kahramanmaraş.

"Saya bertanya padanya mengapa ia tidak ada di sini selama gempa, saya memberitahunya masih banyak puing-puing yang perlu dibersihkan dan masih ada orang-orang yang berduka," kata Ustamazman. Ia dan keluarganya kehilangan 33 orang kerabat mereka selama gempa.

Ustamazman mengatakan awalnya ia ingin memilih koalisi enam partai oposisi sampai ia melihat perselisihan di koalisi itu mengenai pencalonan Kılıçdaroğlu. Sejak awal ia ingin memilih Erdogan dalam pemilihan presiden dan oposisi di pemilihan parlemen untuk menantang dominasi Partai AK di Kahramanmaraş.

Namun ia kehilangan kepercayaan pada oposisi akibat perselisihan internal koalisi. Ia memilih Erdogan dan Partai AK di putaran pertama dan berniat memilih kembali Erdogan sebagai presiden.

"Di tingkat lokal, kami harus mendorong Partai AK untuk melakukan lebih, tapi Erdogan sudah melayani rakyat, memberi banyak pelayanan," katanya.

Berdiri di depan rak-rak liotin dan perhiasannya yang bercahaya karena lampu, Ustamazman menjelaskan pilihannya. "Terdapat dua pilihan: Satu menyelesaikan pekerjaan. Yang lain mengkritik mereka yang melakukan pekerjaan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement