Senin 29 May 2023 22:20 WIB

Presiden Sarbumusi Melihat Industri dan Dunia Kerja di Cina

Sarbumusi dilibatkan ke Cina untuk melihat perkembangan industri.

Kunjungan Sarbumusi ke Cina
Foto: Sarbumusi
Kunjungan Sarbumusi ke Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Konfederasi Sarbumusi, Irham Ali Saifuddin, melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan dan instansi pemerintahan di negeri Tiongkok selama 11 hari. Kunjungan yang berlangsung sejak 20 Mei tersebut merupakan bagian dari Benchmarking Program yang sepenuhnya disponsori oleh Pemerintah Tiongkok.

Turut dalam delegasi tersebut adalah beberapa pejabat Kementerian Ketenagakerjaan seperti Sekretaris Jenderal Anwar Sanusi, Dirjen Binwasker K3 Hayani Rumondang dan Jamsos, Direktur Pengawasan Yuli Adiratna beserta jajaran.

Baca Juga

Konfederasi Sarbumusi dilibatkan ke Cina untuk melihat perkembangan industri dan dunia kerja. Ini menjadi sangat strategis, mengingat Tiongkok  merupakan satu-satunya negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi lebih dari 10 persen selama lebih dari 1 dekade," ungkap Irham dalam keterangannya pada Senin (19/5/2023).

Selanjutnya Irham menambahkan, "Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan konsisten ini telah berdampak pada pertumbuhan dunia industri yang cepat di Tiongkok. Menariknya, pertumbuhan ekonomi juga berhasil dikonversikan dengan baik untuk peningkatan standar hidup layak kelas pekerja. Nah, balancing the economic growth and workers' welfare ini bukan perkara yang mudah. China memiliki good practices yang perlu kita adaptasi," terang Irham.

Kunjungan dua pekan tersebut dilakukan di beberapa kota diantaranya Shenzhen, Beijing, Shanghai, Lijiang dan Guangzhou dan didampingi langsung oleh Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia, Wu Zhiwei.

"Kami difasilitasi oleh Pemerintah China untuk melihat beragam industri mulai dari IT, otomotif, pesawat terbang, konstruksi, pertambangan, pengolahan sampah hingga pariwisata. Kunjungan ini bukan saja penting untuk melihat betapa pesatnya pertumbuhan industrialisasi di Tiongkok, tetapi juga untuk melihat bagaimana Tiongkok membuat masterplan yang luar biasa untuk mengantisipasi perubahan skills pekerja sebagai dampak dari modernisasi dunia kerja," tambah Irham.

Sementara itu, Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedubes Tiongkok untuk Indonesia menjelaskan, "Tiongkok memiliki komitmen kuat untuk terus mempromosikan social compliances di dunia kerja. Kami patuh pada aturan ketenagakerjaan di manapun kami beroperasi. Indonesia merupakan negara yang penting dan strategis bagi investasi," terang Wu Zhiwei.

Kerjasama

Dalam program benchmarking tersebut, Presiden Konfederasi Sarbumusi berkesempatan mengunjungi beragam perusahaan seperti Huawei, BYD, China State Construction Engeenering Corporation, Commercial Aircraft Corporation of China, China Everbright Group, Intrcontinental Shanghai Wonderland, hingga Lijiang Old Town World Heritage.

"Kami menjajagi peluang kerjasama yang lebih luas dalam dunia ketenagakerjaan. Termasuk diantaranya adalah pengembangan keterampilan pekerja sehingga bisa lebih adaptif terhadap dampak dari future of work yang banyak dipengaruhi oleh teknologi, digitalisasi dan otomasi. Tiongkok telah melakukan transisi yang sangat baik, Indonesia harus lebih banyak belajar," tambah Irham.

Irham juga menjelaskan tindak lanjut dari kegiatan tersebut, "Konfederasi Sarbumusi akan membuat kerjasama dengan Tiongkok untuk membangun mutual understanding dalam dunia ketenagakerjaan. Kita selama ini dibayang-bayangi oleh stigma yang menghantui kedua belah negara. Sarbumusi akan menjembatani persepsi dan stigma, sehingga kedua negara bisa mengembangkan kerjasama investasi dan ketenagakerjaan secara lebih produktif, konstruktif dan masif. Kami akan terus berkoordinasi dengan perwakilan Pemerintah China di Indonesia," pungkas Irham.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement