Rabu 31 May 2023 09:26 WIB

Angkat Bicara Cawe-Cawe Jokowi, Anies: Setiap Capres Memiliki Hak Sama

Ada kekhawatiran soal cawe-cawe itu berkaitan dengan kontestasi nasional 2024

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan saat tiba untuk memberikan keterangan pers di Kawasan Brawijaya, Jakarta, Selasa (30/5/2023). Dalam kesempatan tersebut Anies menegaskan bahwa jajaran elit koalisi Perubahan tetap optimis dan solid menyusul penyataan Presiden Jokowi yang akan ikut membantu menangani atau cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Dalam kesempatan itu juga Anies mengatakan pihaknya fokus kepada agenda dasar seperti membereskan kemiskinan, ketimpangan, menghadirkan keadilan, memastikan kesetaraan kesempatan dan membuka lapangan kerja.
Foto: Republika/Prayogi
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan saat tiba untuk memberikan keterangan pers di Kawasan Brawijaya, Jakarta, Selasa (30/5/2023). Dalam kesempatan tersebut Anies menegaskan bahwa jajaran elit koalisi Perubahan tetap optimis dan solid menyusul penyataan Presiden Jokowi yang akan ikut membantu menangani atau cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Dalam kesempatan itu juga Anies mengatakan pihaknya fokus kepada agenda dasar seperti membereskan kemiskinan, ketimpangan, menghadirkan keadilan, memastikan kesetaraan kesempatan dan membuka lapangan kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan buka suara soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku akan cawe-cawe atau ikut campur demi kepentingan negara. Ia mengaku ada kekhawatiran soal cawe-cawe itu berkaitan dengan kontestasi nasional 2024 mendatang.

Namun, ia mengingatkan bahwa semua partai politik memiliki hak yang sama untuk berkontestasi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Termasuk semua sosok yang sudah memenuhi syarat untuk bersaing di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga

"Setiap partai punya hak yang sama untuk mencalonkan, setiap caleg punya hak yang sama untuk berkampanye dan mendapatkan perlakuan yang sama. Begitu juga dengan setiap capres memiliki hak yang sama," ujar Anies di Kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Dari aspirasi yang disampaikan kepadanya, kekhawatiran cawe-cawe Jokowi itu dapat terkait dengan penjegalan, kriminalisasi, hingga penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang tidak sportif. Harapannya, hal tersebut tak terjadi.

"Semua itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe. Nah kami berharap kekhawatiran kekhawatiran yang tadi diungkapkan itu tidak benar," ujar Anies.

Koalisi Perubahan untuk Persatuan sendiri tetap solid usai mengetahui pernyataan Jokowi tersebut. Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) fokus pada agenda-agenda dasar untuk membuat kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.

"Kami tetap fokus, fokus kepada agenda-agenda dasar membereskan soal kemiskinan, membereskan soal ketimpangan, menghadirkan keadilan, memastikan bahwa ada kesetaraan kesempatan, menyiapkan lapangan kerja yg lebih luas di semua tempat," ujar Anies.

"Kami terus fokus di tema-teman ini dan kami yakin pemilu besok pilpres besok menjadi tempat untuk kontestasi gagasan kontestasi rekam jejak dan kontestasi program," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menanggapi pernyataan Jokowi yang mengaku melakukan cawe-cawe atau ikut campur demi kepentingan negara. Menurutnya, cawe-cawe Jokowi dalam hal yang positif.

"Beliau sampaikan cawe-cawe untuk hal yang positif, artinya pelaksanaan pemilu transparan, terbuka," ujar Pramono di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement