Rabu 31 May 2023 12:58 WIB

Tanggapi Cawe-Cawe Jokowi, Anies: Setiap Capres Memiliki Hak yang Sama

Kekhawatiran cawe-cawe Jokowi itu dapat terkait dengan penjegalan dan kriminalisasi,

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan buka suara soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku akan cawe-cawe atau ikut campur demi kepentingan negara. Katanya, ada kekhawatiran soal cawe-cawe itu berkaitan dengan kontestasi nasional 2024 mendatang.

Namun, dia mengingatkan, bahwa semua partai politik memiliki hak yang sama untuk berkontestasi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Termasuk, semua sosok yang sudah memenuhi syarat untuk bersaing di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Setiap partai punya hak yang sama untuk mencalonkan, setiap caleg punya hak yang sama untuk berkampanye dan mendapatkan perlakuan yang sama. Begitu juga dengan setiap capres memiliki hak yang sama," ujar Anies di Kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Dari aspirasi yang disampaikan kepadanya, kekhawatiran cawe-cawe Jokowi itu dapat terkait dengan penjegalan, kriminalisasi, hingga penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang tidak sportif. Harapannya, hal tersebut tak terjadi.

"Semua itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe. Nah, kami berharap, kekhawatiran-kekhawatiran yang tadi diungkapkan itu tidak benar," ujar Anies.

Koalisi Perubahan untuk Persatuan sendiri tetap solid usai mengetahui pernyataan Jokowi tersebut. Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) fokus pada agenda-agenda dasar untuk membuat kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.

"Kami tetap fokus, fokus kepada agenda-agenda dasar membereskan soal kemiskinan, membereskan soal ketimpangan, menghadirkan keadilan, memastikan bahwa ada kesetaraan kesempatan, menyiapkan lapangan kerja yg lebih luas di semua tempat," ujar Anies.

"Kami terus fokus di tema-teman ini dan kami yakin pemilu besok pilpres besok menjadi tempat untuk kontestasi gagasan kontestasi rekam jejak dan kontestasi program," sambung mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menanggapi pernyataan Jokowi yang mengaku melakukan cawe-cawe atau ikut campur demi kepentingan negara. Menurutnya, cawe-cawe Jokowi dalam hal yang positif.

"Beliau sampaikan cawe-cawe untuk hal yang positif, artinya pelaksanaan pemilu transparan, terbuka," ujar Pramono di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Jokowi, kata Pramono, juga menekankan Pemilu 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil). Semangat itulah yang dimaksudkan cawe-cawe oleh Jokowi. 

"Sekarang ini kan proses regrouping capres-cawapres. Yang berlangsung sangat dinamis, beberapa kebetulan ada di pemerintahan dan itu tentu pasti dilakukan transparan," ujar Pramono.

Tegasnya, cawe-cawe Jokowi bukan dalam ranah untuk mempengaruhi dan mengintervensi hasil Pemilu 2024. Ikut campurnya Jokowi dalam rangka menjamin lancarnya pelaksanaan kontestasi.

"Bukan cawe-cawe kemudian untuk pengaruhi hasil pemilu, sama sekali tidak. Cawe-cawe itu menciptakan pemilunya itu berlangsung dengan baik," ujar Pramono.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement