REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahmad Kasih mencerminkan namanya dengan baik. Pengalaman berharga dari perjalanan sulit membangun peternakan bibit ikan patin sejak 2003 diberikannya secara cuma-cuma untuk orang-orang yang ingin belajar kepadanya.
Pria berusia 46 tahun ini tidak ingin orang lain mengalami nasib yang serupa dengannya, kesulitan mendapatkan ilmu dan gagal berkali-kali. Pengalaman pahit itu justru membuatnya menjadi sosok yang ingin berbagi sebanyak mungkin kepada orang lain.
"Saya belajar otodidak, karena dulu kan internet belum semudah sekarang, orang yang tau juga ngga gampang buat kasih tahu," ujar warga betawi yang tinggal di Jati Asih, Kota Bekasi itu.
Tapi, Ahmad mengaku terbantu berkat modal dari usaha ikan sebelumnya yang tetap digeluti. Hasil keuntungan usaha ikan sebelumnya ini diputar untuk membantunya melakukan uji coba hingga berhasil mengembangkan usahanya. Dia juga mendapatkan bantuan program Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam membangun sarana dan prasarana dalam mengembangkan usaha itu.
"Belajar tanpa guru itu susah dan sampainya lama. Pengalaman pait belajar tanpa guru tuh," ujar bapak dua anak ini.
Pengalam ini yang membuat Ahmad akhirnya sangat terbuka jika ada yang ingin belajar beternak ikan patin. Dia akan memberikan informasi dan pengetahuan sedetail mungkin agar orang yang dibantunya tidak perlu merasakan kegagalan sepertinya.
Bahkan Ahmad sangat terbuka menerima orang yang ingin praktik langsung di tempatnya. Saat orang tersebut telah mahir, tetapi tidak memiliki modal, dia pun sering kali membantu untuk memberikannya juga. Dia juga membantu pemasaran untuk hasil panen yang didapat.
"Semua dari Pak Ahmad kolam pertama modalnya dari dia juga," ujar Rudi Candra yang merasakan bantuan dan kebaikan hati Ahmad.
Rudi mengaku mulai belajar beternak ikan patin sejak 2018. Dia belajar pertama kali kepada adik Ahmad dan akhirnya mendapatkan bantuan ketika ingin membangun tempat sendiri.
Berkat bantuan Ahmad tersebut, pria berusia 42 tahun itu kini bisa membangun satu kolam dari pemasukan pribadi dan berencana untuk menambah satu lagi. "Karena ada mentor dan teman sharing jadi bisa atasi kendala buat panen," ujarnya.