Kamis 01 Jun 2023 07:23 WIB

Datang ke Cina, Elon Musk Dipanggil Brother Ma

Tesla menghadapi persaingan ketat dari produsen mobil listrik Cina.

CEO Tesla Elon Musk
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
CEO Tesla Elon Musk

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Miliarder Elon Musk mendapatkan sanjungan dan sambutan hangat selama kunjungan ke Cina. Bahkan media sosial pun ramai. Orang-orang di media sosial menyebutnya ‘sang pionir’, ‘Brother Ma, dan ‘idol global’.

CEO Tesla, Space X, dan Twitter itu juga bertemu tiga menteri dalam kabinet Presiden Xi Jinping. Sejak mendarat di Cina, Selasa (30/5/2023), Musk bertemu menteri luar negeri, menteri perdagangan, dan menteri industri Cina. Tak diketahui detail isi percakapan tersebut. 

Kementerian Industri menyatakan, Musk bertukar pandangan mengenai mobil listrik. Kementerian Perdagangan menyampaikan informasi, diskusi yang dilakukan bersama Musk seputar pengembangan bisnis Tesla di Cina. 

Sedangkan Kementerian Luar Negeri yang mengutip Musk, menyatakan, AS dan Cina bagaikan kembar siam kekuatan ekonomi dunia. Maka ia tak menghendaki danya pemisahan di antara kedua kekuatan tersebut. 

Antusiasme muncul di media sosial. Banyak komentar yang menyanjungnya tinggi. ’’Dia idol global,’’ ujar salah satu pengguna media sosial di Cina.  ‘’Elon Musk hebat, seandainya Cina memiliki seseorang seperti Elon Musk,’’ komentar yang lain. 

Menurut penyedia data penerbangan, Variflight, jet pribadi Musk terbang meninggalkan Beijing menuju hub keuangan, Shanghai, tempat pabrik mobilnya berada. Dua sumber mengungkapkan, Musk direncanakan bertemu dengan para stafnya.

Perjalanan Musk ke Beijing merupakan kunjungan teranyar CEO perusahaan AS setelah Cina menghentikan kebijakan nol Covid dan membuka perbatasannya. CEO Apple, Tim Cook berkunjung ke Cina pada Maret lalu.

Sedangkan Jamie Dimon dari JPMorgan dan CEO Starbucks Laxman Narasimhan berada di Cina pada pekan ini juga. Sambutan kedatangan mereka tak semeriah terhadap Musk. Kunjungan Musk menjadi trending topic.

Popularitas Musk juga bersamaan dengan ketegangan Cina dan AS. Mereka penasaran dengan komentar-komentarnya mengenai kecerdasan buatan (AI) dan mobil listrik. Pemilik Twitter ini belum menceritakan perjalanannya ini di media sosial, Twitter diblok di Cina. 

Ia melakukan jamuan makan malam bersama pimpinan perusahaan pemasok baterai mobil listrik, CATL. Foto-foto saat makan malam di restoran Man Fu Yan pada Selasa malam, juga tersebar luas di media sosial. 

Dengan ilustrasi dua ekor kuda yang sedang mengangkat kaki depannya, menu sajian menggambarkan Tesla sebagai kuda hitam, yang melakukan langkah tak biasa dibandingkan perusahaan lain. Baik Tesla maupun CATL tak berkomentar soal itu.

Kunjungan pertama Musk ke Cina dalam tiga tahun ini saat Tesla menghadapi persaingan ketat dari produsen mobil listrik Cina serta ketidakpastian pengembangan pabrik Tesla di Shanghai. Tahun lalu, pabrik ini memproduksi lebih dari 700 ribu unit Model Y dan Model 3. 

Tak jelas apakah memang Tesla menghadapi tantangan regulasi Pemerintah Cina yang menghambat perkembangan pabrik di Shanghai. Para investor juga menunggu-nunggu sikap Cina apakah akan mengizinkan fitur asisten pengemudi di mobil Tesla. 

Fitur tersebut tersedia pada produk Tesla di AS sebagai bagian dari perangkat lunak full self driving, yang dijual seharga 15 ribu dolar AS per unit kendaraan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement