Kamis 01 Jun 2023 16:50 WIB

PM Kosovo Dukung Tindakan Polisi Terhadap Warga Serbia

Etnis Serbia memprotes pemilihan wali kota etnis Albania di empat kota di Kosovo.

Red: Nidia Zuraya
Tentara KFOR menempatkan kawat berduri di depan balai kota di kota Zvecan, Kosovo utara, Rabu, 31 Mei 2023. Ratusan etnis Serbia mulai berkumpul di depan balai kota dalam upaya berulang kali untuk mengambil alih kantor salah satu kota tempat walikota etnik Albania menduduki jabatan mereka minggu lalu.
Foto: AP Photo/Bojan Slavkovic
Tentara KFOR menempatkan kawat berduri di depan balai kota di kota Zvecan, Kosovo utara, Rabu, 31 Mei 2023. Ratusan etnis Serbia mulai berkumpul di depan balai kota dalam upaya berulang kali untuk mengambil alih kantor salah satu kota tempat walikota etnik Albania menduduki jabatan mereka minggu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti menyatakan dukungan pemerintah atas perlindungan unit kepolisian kepada para wali kota yang baru terpilih di utara negara itu, guna mengantisipasi protes warga Serbia.

"Selama di luar masih ada massa brutal yang mengancam untuk menyerang dan ada grafiti yang menunjukkan kekaguman terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, kita harus memiliki unit kepolisian khusus di gedung-gedung kotamadya," ujar Kurti dalam diskusi panel yang disiarkan secara daring dari Ibu Kota Bratislava, Slovakia, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan bahwa para polisi Kosovo dilatih oleh negara-negara Barat yang sangat menghormati HAM, dan memastikan bahwa tidak ada kekerasan yang dimulai oleh pihak polisi. Menurut Kurti, dibutuhkan dua hal mendasar untuk meredakan ketegangan di utara Kosovo.

"(Yang pertama) aturan hukum, geng-geng ini harus kembali ke Serbia atau masuk penjara di Kosovo," kata dia.