REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Jamaah haji Indonesia yang hendak menuju Makkah diminta perlu memperhatikan arahan ketua kloter dan bimbingan ibadah. Mengingat, perjalanan akan memakan waktu panjang dan perlu memgambil miqat dengan durasi 30 menit, tentu kesiapan jamaah dinilai mempermudah proses keberangkatan.
Kepala Sektor 4 Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi, Muhammad Saleh Arnani mencontohkan kasus tercampurnya moper rombongan JKG-5 san UPG-3. Tercampurnya koper ini dikarenakan penurunan koper tidak sesuai jadwal yang disepakati "Meski begitu, petugas bisa mengatasi persoalan tersebut sebelum keberangkatan UPG-3," kata dia, Jumat (2/5/2023).
Arnani berpesan agar jamaah untuk mematuhi arahan ketua kloter dan bimbinvan ibadah. "InsyaAllah aman," katanya.
Ia pun memgingatkan kembali kepada jamaah untuk siap berpakaian ihram beberapa jam sebelum keberangkatan sudah disosialisasikan sejak malam sebelumnya. Ia menyayangkan masih ada jemaah yang merasa cukup waktu untuk berganti ke ihram setelah shalat Jumat.
"Itu bisa memperlambat karena ketika jemaah pulang dari masjid, antre lift lama sekitar 10 menit. Ganti pakaian lagi (ke ihram," ujar Saleh.
Lebih lanjut Saleh mengatakan hari ini ada dua keberangkatan ke Makkah dari Sektor 4, yakni kloter 2 embarkasi Makassar (UPG-2) pada 06.00 waktu Arab Saudi (WAS) dan JKG-5 pada pukul 14.00 WAS.
Pada hari kedua, Jumat (2/6/2023), sebanyak 7.092 jemaah haji dari 18 kelompok terbang (kloter) akan didorong ke Makkah untuk umroh. Mereka adalah para jamaah haji yang telah tinggal di Madinah selama sembilan hari untuk melaksanakan ibadah arbain di Masjid Nabawi dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah di Kota Nabi.
Berdasarkan data rencana keberangkatan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah (gelombang I), 18 kloter tersebut akan diberangkatkan secara bertahap dari hotelnya mulai pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS) hingga 16.00 WAS.