REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Nelayan menyebutkan ikan rinuak di Danau Maninjau Kabupaten Agam, Sumatra Barat, langka sejak tujuh bulan lalu. Itu terjadi akibat air danau vulkanik tersebut tercemar.
Sampai sekarang, nelayan masih kesulitan mendapatkan ikan endemik itu. Seorang nelayan di Danau Maninjau, Johanes (40) di Lubukbasung, Ahad (4/6/2023), mengatakan ikan rinuak mulai langka sejak kematian ikan pada November 2022 sampai sekarang.
"Biasanya, beberapa bulan ikan rinuak akan kembali, tetapi sekarang tidak muncul ke danau, sehingga saya jarang mendapatkan rinuak tersebut," katanya.
Johanes mengatakan ikan rinuak itu menjadi langka setelah air Danau Maninjau tercemar akibat terjadinya pembalikan air dari dasar ke permukaan danau, sehingga oksigen berkurang di perairan. Dengan kondisi itu, rinuak beralih mencari air bersih di muara dan sungai sekitar danau. Setelah berkembang biak maka rinuak kembali ke danau.
"Ini pernah terjadi pada 2017, ikan langka sampai dua tahun dan kembali muncul pada 2019," katanya.
Johanes mengakui, saat ini harga ikan rinuak di atas Rp100 ribu per kilogram. Hanya saja, nelayan jarang mendapatkan hasil tangkapan ikan rinuak.