Senin 05 Jun 2023 12:45 WIB

Ini Pihak yang Diuntungkan Jika Hubungan Jokowi-Megawati Memburuk Menurut Pengamat

Megawati disebut tak melibatkan Jokowi dalam pemilihan Ganjar sebagai bakal capres.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Presiden Joko Widodo, Ketua DPR Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Prananda Prabowo berfoto bersama saat deklarasi Calon Presiden dari PDIP di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). PDIP resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres pada Pemilu 2024.
Foto: Agus Suparto
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Presiden Joko Widodo, Ketua DPR Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Prananda Prabowo berfoto bersama saat deklarasi Calon Presiden dari PDIP di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). PDIP resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres pada Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hubungan antara Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diberitakan The Strait Times sedang memburuk. Artikelnya tersebut dipublikasikan pada Kamis (1/6/2023).

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai situasi memburuknya hubungan Jokowi dan Megawati ini dikarenakan gencarnya Jokowi dalam menguasai peta pengusungan capres dan cawapres dari PDIP. Menurutnya, situasi tersebut membuat Megawati tidak nyaman.

Baca Juga

"Situasi jelas membuat Megawati tidak nyaman, karena sepanjang ia memimpin PDIP tidak ada seorangpun yang mendikte sebagaimana Jokowi saat ini. Sebab ini pula yang membuat Jokowi secara terang mengakomodir dukungan relawannya ke Prabowo Subianto," kata Dedi dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Senin (5/6/2023).

Hal ini pun kata Dedy, akan banyak berpengaruh terhadap konstelasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Khususnya koalisi yang mengarah pada tokoh yang didukung Jokowi yakni PDIP dan Ganjar Pranowo.