REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mendukung rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengoperasikan KA pengangkut crude palm oil (CPO/minyak sawit mentah) dari Naras, Pariaman menuju Pelabuhan Teluk Bayur.
"KA CPO ini akan mengurangi lalu lintas truk di jalur Pariaman-Padang-Teluk Bayur, sehingga bisa mengurangi kepadatan kendaraan penyebab kemacetan," kata Mahyeldi, di Padang, Senin (5/6/2023).
Selain itu, sambung Mahyeldi, KA barang itu juga akan meringankan beban jalan raya, sehingga umur pemakaian menjadi lebih panjang dan tidak cepat rusak. Dengan demikian anggaran yang seharusnya digunakan untuk pemeliharaan jalan juga bisa dimanfaatkan untuk pembangunan di sektor lain.
"Untuk angkutan barang, KA memang lebih efisien. Karena bisa membawa muatan yang lebih banyak dan memiliki kepastian dari segi waktu," kata dia lagi.
Vice President PT KAI (Persero) Divisi Regional II Sumbar Sofan Hidayah mengatakan, KAI menargetkan kereta api barang pengangkut CPO bisa beroperasi akhir tahun ini. "Kami minta dukungan dari semua pihak terutama pemerintah daerah," ujar Sofan.
Ia mengatakan PT KAI rencananya akan mengoperasikan 15 gerbong dengan kapasitas sekitar 30 ton per gerbong atau maksimal 450 ton sekali angkut untuk melayani angkutan barang dari Stasiun Naras, Pariaman ke Pelabuhan Teluk Bayur. Namun untuk tahap awal terutama untuk uji coba hanya akan diaktifkan lima gerbong saja dengan kapasitas angkut sekitar 150 ton.
Menurutnya, PT KAI Sumbar juga sudah memetakan potensi CPO yang bisa diangkut dengan KA tersebut. Terutama dari perkebunan dan pabrik pengolahan di sekitar Pariaman hingga ke Pasaman.
Sofan mengatakan data sementara ada sekitar 86 ton CPO yang bisa diangkut setiap hari dari pabrik menuju Pelabuhan Teluk Bayur. Namun data itu masih bisa bertambah.