Selasa 06 Jun 2023 07:02 WIB

Pesan Sultan HB X Usai Kerusuhan di Tamansiswa

PSHT dan Brajamusti sudah bersepakat untuk berdamai.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Bidang Hukum Brajamusti Wahyu Nugroho (dari kiri ke kanan), Ketua Cabang PSHT Bantul Tri Joko, Presiden Brajamusti Muslich Burhanudin, dan Ketua Cabang PSHT Kota Yogyakarta Sutopan Basuki menyatukan tangan tanda perdamaian saat konferensi pers terkait tawuran antara PSHT dengan warga di Mapolda DIY, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Polda DIY mengamankan 352 orang di Mapolda DIY imbas tawuran antarkelompok menghindari korban dan potensi pelaku kekerasan. Tawuran antarkelompok antara PSHT dengan warga pecah di Jalan Tamansiswa pada Sabtu (4/6/2023) malam.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bidang Hukum Brajamusti Wahyu Nugroho (dari kiri ke kanan), Ketua Cabang PSHT Bantul Tri Joko, Presiden Brajamusti Muslich Burhanudin, dan Ketua Cabang PSHT Kota Yogyakarta Sutopan Basuki menyatukan tangan tanda perdamaian saat konferensi pers terkait tawuran antara PSHT dengan warga di Mapolda DIY, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Polda DIY mengamankan 352 orang di Mapolda DIY imbas tawuran antarkelompok menghindari korban dan potensi pelaku kekerasan. Tawuran antarkelompok antara PSHT dengan warga pecah di Jalan Tamansiswa pada Sabtu (4/6/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kerusuhan yang terjadi antarkelompok yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Brajamusti disayangkan banyak pihak. Kerusuhan yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta pada Ahad (4/6/2023) malam tersebut bahkan menimbulkan beberapa kerusakan, seperti di Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya.

Hal ini pun menjadi perhatian bagi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sultan pun mengimbau agar seluruh masyarakat selalu mengedepankan laku sareh, sabar, dan mawas diri dengan mengedepankan semangat 'bebrayan paseduluran'.

Baca Juga

Dengan mengedepankan bebrayan paseduluran ini, dikatakan bahwa setiap kesalahpahaman dan perbedaan dapat diselesaikan secara damai dan bermartabat. "Karena memiliki landasan nilai-nilai atas dasar prinsip musyawarah dan mufakat," kata Sultan, Senin (5/6/2023).

Sultan menuturkan, Pemda DIY bersama Polda DIY siap menjadi fasilitator bagi kelompok yang terlibat konflik. Dengan harapan persoalan ini segera tuntas melalui jalur mufakat dan kekeluargaan.