REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecenderungan Presiden Joko Widodo lebih dekat dengan bakal calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto karena ruang gerak terkait pencapresan lebih cair dan terbuka. Kondisi ini berbeda dengan keterlibatan Jokowi terkait pencapresan di partainya sendiri PDIP, yang sepenuhnya dikendalikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Makanya, tidak mengherankan kalau Jokowi belakangan relatif lebih dekat dengan Prabowo karena dengan Prabowo mungkin komunikasi agak lebih cair dan terbuka," ujar pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno kepada Republika.co.id, Selasa (6/6/2023).
Adi mengatakan, Jokowi memang sebelumnya lebih tampak dekat dengan bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo sebelum Gubernur Jawa Tengah itu dideklarasikan. Namun, setelah dideklarasikan justru orkestrasi pencapresan Ganjar sepenuhnya dikendalikan PDIP.
Sehingga, peran dan kedekatan Jokowi dengan Ganjar tidak lagi terlihat. "Karena segala sesuatu yang terkait dengan Ganjar saat ini sangat ditentukan oleh PDIP, sementara Jokowi juga tidak punya peran dan andil yang cukup signifikan, dalam konteks itulah kemudian, agak kelihatan gitu, di mana Jokowi melakukan dansa politik yang kelihatan dekat juga dengan Prabowo Subianto," ujarnya.