REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ditemukannya jasad Firaun dan disaksikan oleh seluruh umat manusia merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah. Apa hikmah di balik penemuan jasad Firaun?
Alquran sebagai wahyu yang disampaikan melalui Nabi Muhammad banyak mengabadikan kisah-kisah sejarah yang luar biasa. Salah satunya tentang isyarat Alquran mengenai jasad Firaun yang utuh dan bakal disaksikan generasi setelahnya yang juga mengandung penjelasan sains.
Dalam buku Alquran dan Sains karya Ustaz Ahmad Sarwat dijelaskan bahwa Firaun merupakan penguasa pada masa Mesir kuno. Jasad Firaun disinggung dalam Alquran surah Yunus ayat 92, Allah berfirman, “Fal-yauma nunajika bibadanika litakuna liman khalfaka aayatan, wa inna katsiran minannasi an aayaatina laghaafilun."
Yang artinya, “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan."
Utuhnya jasad Firaun sebagaimana yang diisyaratkan oleh Alquran itu pun dibuktikan dengan fakta ilmiah. Seorang ilmuwan barat bernama Maurice Bucaille berhasil menemukan fakta penelitan bahwa terdapat sisa-sisa garam yang masih melekat pada jasad mumi Firaun.
Selain itu diketahui juga bahwa jasad itu dikeluarkan dari laut serta dijadikan mumi dan diawetkan hingga sekarang. Sisa-sisa garam tersebut membuktikan fakta sejarah yang berkaitan bahwa Firaun mati tenggelam di saat membangkang terhadap Allah dan melawan Nabi Musa dengan mengejarnya bersama bala tentara yang ia punya.