Rabu 07 Jun 2023 19:19 WIB

Anak Mulai Puber, Orang Tua Perlu Lakukan Ini Agar Anak tak Kebablasan Berteman

Orang tua diminta mengedukasi anak agar paham mengenai pertemanan sehat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Keluarga (ilustrasi). Ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua ketika anak memasuki usia remaja.
Foto: www.freepik.com
Keluarga (ilustrasi). Ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua ketika anak memasuki usia remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari lalu warganet sempat dihebohkan oleh video viral yang memperlihatkan perempuan ditabrak kekasihnya di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan. Video tersebut diunggah oleh akun @gibranabd.

Polres Metro Jakarta Selatan telah menerima laporan dari seorang perempuan berinisial A (22 tahun) yang ditabrak oleh kekasihnya berinisial AMP. Diduga, AMP cemburu sehingga nekat menabrak kekasihnya menggunakan sepeda motor.

Baca Juga

Masih banyak kasus kekerasan lain yang dialami oleh pasangan muda-mudi. Untuk mencegah agar kasus tersebut tidak terjadi, para orang tua bisa mulai mencegahnya sejak anak memasuki usia remaja.

Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space Veronica Adesla menjelaskan, saat memasuki usia remaja, hal yang perlu ditekankan adalah mengenai relasi sehat. Ini mencakup pertemanan sesama jenis maupun lawan jenis.

“Usia remaja masuk dalam usia saat pertemanan menjadi penting. Mereka mulai masuk masa puber. Saat kecil hingga SD, keluarga memang menjadi lebih utama. Namun, saat masuk remaja karena didorong puber, muncul dorongan untuk diterima di lingkungan, bisa diterima di pertemanan, dan ketertarikan lawan jenis,” kata Veronica kepada Republika.co.id, Rabu (7/6/2023).

Pertumbuhan ini juga diiringi dengan matangnya organ reproduksi. Oleh karena itu, para orang tua diminta mengedukasi anak agar paham mengenai pertemanan relasi yang sehat. Orang tua bisa memberikan pendidikan seks. Selain sekolah, di rumah juga perlu ada perbincangan yang baik yang memperkenalkan pendidikan seks kepada anak.

“Kita juga perlu menekankan apa saja yang menjadi hak dan kewajiban terhadap orang lain dalam perihal relasi sehat. Misalnya, hak kita untuk menolak bila orang lain hendak menyentuh bagian tubuh kita tanpa persetujuan. Kita berhak menolak karena itu tubuh kita yang perlu dijaga,” ujarnya.

Setelah hak, ada kewajiban yang perlu dilakukan sang anak. Anak perlu paham ada batasan dalam hubungan pertemanan untuk saling menghargai, menghormati, tidak melakukan hal-hal yang bersifat kekerasan dan pemaksaan terhadap satu sama lain.

Selain itu, orang tua juga perlu tahu dan memahami anak remaja akan berhadapan dengan emosi yang beragam. “Anak perlu pendampingan yang besar dalam hal pengelolaan emosi. Bagaimana orang tua di rumah bisa membantu anak untuk mengenali emosinya sendiri. Ketika dia marah, gelagatnya sensi banget, intonasi mudah naik. Itu anak perlu didekati untuk balik lagi. Diajak juga ngobrol bareng,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement