Kamis 08 Jun 2023 16:17 WIB

Cerita Jamaah Haji Termuda dari Solo, Gantikan Ibunya yang Meninggal ke Tanah Suci

Nakata akan berangkat ke Tanah Suci bersama rombongan Kloter 52.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
 Sosok jamaah haji termuda dari Kota Solo, Nakata Firdaus Abdullah, ketika ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (8/6/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Sosok jamaah haji termuda dari Kota Solo, Nakata Firdaus Abdullah, ketika ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (8/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Nakata Firdaus Abdullah yang tahun ini baru menginjak usia 18 tahun, tercatat menjadi haji termuda dari Kota Solo, Jawa Tengah. Ia akan berangkat ke Tanah Suci bersama rombongan Kloter 52 pada Jumat (9/6/2023) besok.

Saat ditemui, ia mengungkapkan masih ada rasa kesedihan setelah ibunya dipanggil ke Rahmatullah dan urung berangkat haji. Namun, sebagai anak tunggal, ia siap menjalankan amanah untuk menggantikan ibunya berangkat ke Tanah Suci.

"Sedih, harusnya ibu bisa berangkat malah dipanggil Allah, ya ini juga amanat jadi saya siap menggantikan ibu saya," ungkapnya, Kamis (8/6/2023).

Lebih lanjut, Nakata mengaku telah menyiapkan doa khusus yang akan dipanjatkan ketika sampai di Tanah Suci. Ia berharap bahwa ibunya bisa mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

"Ya doanya semoga ibu saya masuk surga, terus harapan yang terbaik untuk ibu saya yang di sana," katanya.

Mahasiswa Fakultas Olahraga UTP semester dua tersebut mengungkapkan ibunya meninggal karena diserang penyakit maag. Menggantikan ibunya, ia harus berangkat sendiri karena bapaknya telah berangkat haji lebih dulu.

"Dulu daftar 2012, nunggu 11 tahun. Ibu meninggal di 2020 karena sakit maag. Berangkat sendiri nanti," katanya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Solo Hidayat Maskur mengatakan jumlah jamaah calon haji dari Kota Solo sebanyak 451 orang. Mereka tergabung dalam dua kloter, Kloter 52 dan 53.

Jumlah jamaah Solo di Kloter 52 sebanyak 84 orang, dan Kloter 53 ada 345 orang. Ditambah tiga orang dari TPHD Kota Solo, mereka masuk asrama haji besok pagi pukul 06.00.

"Dengan terpaksa karena memang aturan sehingga TPHD yang dari Solo yang semula dimasukkan Kloter 54 tidak bisa ditarik ke Kloter 53 atau 52. Kita tidak usah khawatir karena akan menempati hotel yang sama di sana. Jadi tidak usah khawatir sekalipun terpisah di penerbangan tapi satu hotel kembali," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement