REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Perusahaan Jerman dan India menandatangani kesepakatan terkait pembangunan enam kapal selam militer untuk India. Penandatanganan pada Rabu (7/6/20230) dilakukan saat Menhan Jerman Boris Pistorius melakukan kunjungan ke India.
Kesepakatan tersebut meminta perusahaan asal Jerman, Thyssenkrupp Marine Systems, merancang dan merekayasa enam kapal selam non-nuklir yang bisa dibangun dan dikerjakan oleh perusahaan India, Mazagon Dock Shipbuilders, dengan kandungan lokal yang signifikan.
Perusahaan Jerman itu tak memberikan nilai finansial pada proposal kesepakatan, yang ditandatangani pada sebuah pertemuan di Mumbai. Kesepakatan menyatakan, ini dasar bagi kemungkinan kerja sama dengan Mazagon untuk bersaing dalam tender Angkatan Laut India.
‘’Ini sinyal penting, dapat dikatakan sebagai tonggak bagi proyek dalam teknologi maju,’’ ujar Pistorius. Ia bertemu menhan India di New Delhi pada Selasa (6/6/2023) serta menyinggung soal potensi kesepakatan pembuatan kapal selam dalam pertemuan itu.
India merupakan pembeli utama senjata dari Rusia. Pistorius, menhan Jerman pertama yang berkunjung ke India sejak 2015, mendorong kerja sama pertahanan dan senjata dengan India. Ini seperti dilakukan dengan Australia atau Jepang.
"Dengan India, kami punya demokrasi, dengan kelemahannya, seseorang tak perlu menyembunyikannya. Namun, sebuah negara demokrasi, yang stabil di kawasan, seperti yang kami lakukan dengan Indonesia,’’ ujar Pistorius.
Secara terpisah, Thyssenkrupp Marine Systems menyatakan pernah menyerahkan empat kapal selam ke Angkatan Laut India pada 1980-an, bekerja sama dengan Mazagon. Kapal-kapal tersebut sampai saat ini masih beroperasi.
"Kami siap ketika India memanggil,’’ kata CEO Thyssenkrupp Marine Systems, Oliver Burkhard.