Jumat 09 Jun 2023 13:46 WIB

Bertemu Jokowi, Gus Yahya Tegaskan tak Bahas Politik

Gus Yahya menegaskan bahwa NU bukan partai politik, tidak dalam posisi dukung calon.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya
Foto: Republika
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/6). Kendati demikian, ia menyebut dalam pertemuannya ini tak membahas soal politik.

"Ga ada, ndak ada karena saya kira ndak patut ini NU masa ngomong politik tidak pada tempatnya," kata Gus Yahya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Juga

Gus Yahya pun menegaskan, NU bukan partai politik. Sehingga tidak dalam posisi untuk memberikan dukungan politik. "Kami bukan partai politik kami tidak dalam posisi untuk mengajukan calon silakan dipikir sendiri oleh parpol-parpol itu," ujarnya.

Dalam pertemuan ini, Gus Yahya meminta izin kepada Jokowi untuk menggelar forum dialog antaragama dan antarbudaya. Agenda ini, kata dia, untuk menyemarakkan gelaran forum ASEAN pada September nanti.

"Untuk itu kami memohon izin kepada pak Presiden dan beliau memberi izin. Sekarang kami sudah siap segala sesuatunya tinggal tadi kami mohon saran tentang waktu pelaksanaannya karena kami juga berharap pak Presiden bisa membuka dan memberikan pidato kunci dalam forum tersebut," jelasnya.

Gus Yahya menyampaikan, Presiden diperkirakan akan menghadiri forum dialog antaragama dan antarbudaya pada awal September mendatang usai kembali dari kunjungan kerjanya ke Afrika.

Selain itu, Gus Yahya juga melaporkan sejumlah agenda besar yang digagas oleh PBNU, yakni keluarga maslahat Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan di tingkat desa.

Penyelenggaraan gerakan warga maslahat NU ini bekerja sama dengan berbagai kementerian. Gus Yahya mengatakan, nantinya NU juga akan menggandeng pihak non-pemerintah untuk mengembangkan program ini.

"Tapi yang sudah siap karena ini sejak awal terbentuknya PBNU sudah dimulai penggalangan kerja sama dengan kementerian-kementerian ini maka sudah siap," kata Gus Yahya.

Menurut dia, Presiden Jokowi pun mendukung dilaksanakannya gerakan keluarga maslahat NU. Sebab, pelaksanaan program ini sekaligus mendukung program-program pemerintah.

"Alhamdulillah mengenai gerakan keluarga maslahat NU ini pak Presiden sangat antusias, beliau bahkan berkenan untuk memberikan dukungan karena ini juga sebetulnya menyangkut kepentingan pemerintah," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement