Jumat 09 Jun 2023 15:54 WIB

Satgas Pamtas Yonif Bima Sakti Tangkap Tokoh OPM Yusak Pakage

Yusak Pakage sempat ingin menyeberang ke Papua Nugini, tapi tak membawa dokumen.

Satgas Pamtas Yonif 132/Bima Sakti menangkap salah satu tokoh OPM, Yusak Pakage (45 tahun) di perbatasan RI-Papua Nugini, Kota Jayapura, Kamis (8/6/2023).
Foto: Dok Satgas Pamtas Yonif Bima Sakti
Satgas Pamtas Yonif 132/Bima Sakti menangkap salah satu tokoh OPM, Yusak Pakage (45 tahun) di perbatasan RI-Papua Nugini, Kota Jayapura, Kamis (8/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 132/Bima Sakti (BS) menciduk Yusak Pakage (45 tahun) di Jalan Poros Skouw Mabo, Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (8/6/2023). Yusak diidentifikasi sebagai mantan sekjen Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM).

Peristiwa itu bermula dari laporan Kantor Imigrasi PLBN Skouw tentang keributan yang diakibatkan adanya orang asli Papua (OAP) yang tidak berkenan untuk mengikuti prosedur pemeriksaan yang berlaku. Salah satunya, dipicu OAP tidak membawa kelengkapan dokumen dan memaksa untuk melintas ke wilayah Papua Nugini (PNG).

Personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS, yang terdiri Praka Yayan, Pratu Agum dan Prada Munthe, yang sedang bertugas di kantor PLBN Skouw menghampiri tempat keributan. Ketiganya bermaksud untuk menyelesaikan keributan tersebut. "Tetapi, situasi justru semakin memanas," kata Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa kepada Republika.co.id di Jayapura, Jumat (9/6/2023).

Menurut Zulfikat, OAP tersebut tersebut memang tidak kooperatif dengan petugas. Hal tersebut membuat personel Satgas Pamtas semakin curiga. Setelah mendapatkan informasi dari berbagai pihak, sambung dia, orang itu akhirnya diketahui bernama Yusak Pakage. Selanjutnya, personel Satgas Pamtas mengamankan sementara yang bersangkutan di kantor Imigrasi PLBN Skouw.

"Praka Yayan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada saya. Dari hasil analisis saya bersumber dari beberapa referensi, Yusak Pakage dicurigai sebagai salah satu simpatisan TPN-OPM," ucap Zulfikar.

Dia pun memerintahkan Komandan Kompi Tempur (Dankipur) A Satgas Pamtas Kapten Inf Putra Zendrato untuk menciduk Yusak Pakage di daerah yang relatif aman setelah melintasi Pos Muara Tami. Hal itu dengan pertimbangan, di sekitar PLBN Skouw terdapat sangat banyak warga Indonesia maupun Papua Nugini yang mengunjungi Pasar Skouw.

Zulfikar menjelaskan, Yusak tidak langsung ditangkap di lokasi demi mengantisipasi terjadinya kegaduhan maupun kerumunan massa yang tak perlu. Setelah meninggalkan PLBN Skouw menuju ke arah Kota Jayapura, kata dia, Yusak disergap di wilayah Skouw Mabo oleh Sertu Rudi beserta 11 orang personel Satgas Pamtas lainnya.

"Yusak Pakage melakukan perlawanan sehingga keributan kembali terjadi. Namun pada akhirnya yang bersangkutan berhasil diamankan dan dibawa ke Pos Muara Tami," kata Zulfikar.

Kemudian, Zulfikar bersama Kapten Inf Putra melaksanakan pemeriksaan terbatas terhadap Yusak. Hasilnya, diperoleh informasi yang bersangkutan hendak melintas ke Vanimo, Papua Nugini. Tetapi, karena tidak membawa dokumen, petugas imigrasi melarangnya melintas.

"Namun, Yusak tetap memaksa untuk melintas dan melakukan perlawanan. Setelah dilakukan pendekatan yang persuasif dan humanis, Yusak meminta maaf atas perbuatannya," ucap Zulfikar.

Setelah melaksanakan pemeriksaan terbatas, Zulfikar melaporkan kejadian itu kepada Dansatgas Letkol Inf Ahmad Fauzi, yang memerintahkan untuk berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Zulfikar pun mengontak Kapolsub Sektor Skouw Ipda Alexander Yarisetouw menjelaskan peristiwa itu dengan saksama.

Tidak berselang lama, kata dia, aparat Polsek Muara Tami tiba di Pos Muara Tami untuk melaksanakan pemeriksaan keterangan secara bersama-sama. "Berdasarkan informasi tambahan dari berbagai sumber, diketahui bahwa Yusak Pakage adalah mantan Sekjen tapol/napol TPN-OPM dan aktivis kemerdekaan Papua yang mengibarkan bendera Bintang Kejora," kata Zulfikat.

Selain itu, Yusak diketahui merupakan anggota OPM aktif yang mendeklarasikan perundingan kemerdekaan Papua kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui tayangan video yang dipublikasikan melalui media sosial pada 18 April 2023. Diduga Yusak Pakage berencana akan melintasi perbatasan ke PNG dalam rangka menghadiri acara ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), bagian Beny Wenda.

"Berikutnya, Satgas Pamtas melakukan penyerahan Yusak Pakage kepada pihak Polsek Muara Tami untuk dilakukan proses pemeriksaan selanjutnya. Ini untuk kesekian kalinya kontribusi Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS di perbatasan negara," kata Zulfikar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement