Ahad 11 Jun 2023 19:55 WIB

Guardiola Puji Setinggi Langit Perlawanan Inter Milan

Inter sendiri bukan tanpa peluang, klub asal Italia nyaris menyamakan kedudukan.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Para pemain Inter Milan berusaha menjebol gawang Manchester City.
Foto: AP Photo/Antonio Calanni
Para pemain Inter Milan berusaha menjebol gawang Manchester City.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Manajer Manchester City Pep Guardiola memuji penampilan Inter Milan pada laga final Liga Champions 2022/2023. Guardiola mengklaim, i Nerazzurri memberikan perlawan super ketat yang membuat City kesulitan.

"Selamat kepada Inter, mereka adalah tim yang hebat," kata Guardiola menjelaskan kepada Sport Mediaset dilansir Football Italia, Ahad (11/6/2023).

Baca Juga

Berlangsung di Stadion Ataturk, Istanbul, Turki, Manchester City berhasil memenangkan pertandingan melalui gol semata wayang Rodri pada menit ke-68.

Inter sendiri bukan tanpa peluang, klub asal Italia nyaris menyamakan kedudukan lewat Federico Dimarco, Romelu Lukaku, dan Robin Gosens. Sayang, dewi fortuna belum berpihak kepada pasukan Simone Inzaghi.

Guardiola memandang lawannya sebagai tim yang solid. Pertahanan grendel dengan deretan bek yang begitu disiplin membuat Erling Haaland dan kawan-kawan kesulitan membongkar lini belakang mereka.

"Jika saya kalah, saya mengatakan mereka, Inter benar-benar pantas berada di sini dan kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Kami bisa bermain imbang 1-1 dan pergi ke perpanjangan waktu," sambung Guardiola.

Guardiola, yang berbicara bahasa Italia dengan sangat baik berkat waktunya di Serie A bermain untuk Brescia dan Roma, ditanya apakah ia memiliki saran untuk Inzaghi.

"Dia merasakan apa yang kami rasakan dua tahun lalu dan ia harus menyadari memiliki tim terbaik kedua di Eropa. Ketika Anda memiliki tim terbaik, itu adalah level yang sangat tinggi. Ini adalah olahraga, seseorang harus kalah dan seseorang harus menang."

Guardiola mengakhiri penantian untuk kembali menjadi juara Liga Champions. Terakhir kali entrenador asal Spanyol mengangkat titel Si Kuping Besar terjadi pada 2010/2011 ketika masih menangani Barcelona.

Setelah itu, Guardiola selalu menemui kegagalan untuk mengulang prestasi di Bayern Muenchen mulai 2013 hingga 2016. Pun, mencoba bersama City, dan baru musim ini didapatkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement