Senin 12 Jun 2023 10:53 WIB

PPP Dukung Pemilu Adil dan Ramah HAM

Pemilu harus ramah untuk semua kaum di negara ini.

Ketua KPU RI Hasyim Asyari melakukan penandatanganan didampingi Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dan Plt Ketum PPP Mardiono dalam acara Deklarasi Pemilu Ramah HAM.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua KPU RI Hasyim Asyari melakukan penandatanganan didampingi Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dan Plt Ketum PPP Mardiono dalam acara Deklarasi Pemilu Ramah HAM.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono, bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendeklarasikan Pemilu Ramah HAM, Ahad (11/6/2023) pagi.

Muhamad Mardiono mengatakan deklarasi ini menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia semakin tumbuh, berkembang, dan merakyat.

Baca Juga

“Saya mengapresiasi bahwa Komnas HAM telah berpartisipasi aktif, dalam mendeklarasikan Pemilu Ramah HAM hari ini. Karena HAM merupakan bagian dari keadilan,” kata Muhamad Mardiono. 

Mardiono memaknai kebebasan HAM dengan menjaga perasaan dan menjaga hak orang lain termasuk dalam Pemilu mendatang.

“HAM harus dimaknai bahwa kebebasan bukan berarti bebas berbuat apa saja. Tetapi menjaga perasaan dan hak manusia satu dengan yang lain,” ujarnya.

Dalam deklarasi kali ini, terlihat Mardiono juga menandatangani isi dari deklarasi Pemilu ramah HAM bersama dengan stakeholder lainnya.

Adapun isi dari deklarasi Pemilu ramah HAM adalah menjamin pemenuhan hak pilih kelompok marginal-rentan, menjamin hak pemilu akses yang inklusif terhadap kelompok marginal-rentan, mewujudkan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 yang bebas diskriminasi, nirkekerasan, dan adil. 

Serta mewujudkan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 yang bebas hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian. Sebelumnya, PPP juga telah sepakat akan menjalankan pesta demokrasi dengan riang gembira, santun, dan beretika untuk memenangkan calon-calon yang memang menjadi pilihan rakyat demi bangsa dan negara. Adapun, PPP telah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Mardiono mengatakan, nama Ganjar Pranowo diusung sebagai capres Pemilu 2024 menyesuaikan keputusan Rapimnas PPP Nomor 05/04/Rapimnas/5/2023.

Penetapan tersebut, ujar dia, didasarkan sejumlah alasan, antara lain PPP ingin melanjutkan dukungan politik kepada Ganjar Pranowo dalam pencalonan Presiden RI untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Periode 2024 - 2029.

Dukungan kepada Ganjar, kata dia, pernah diberikan oleh PPP saat Pilkada Provinsi Jateng pada 2012. "PPP telah mengantarkan beliau menjadi Gubernur Jateng yang berpasangan dengan kader PPP Gus Taj Yasin yang merupakan putra Hadratusyech almarhum kH Maimun Zubair. Beliau adalah guru kami semua," ujar dia, demikian dilansir dari Antara. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement