Senin 12 Jun 2023 22:29 WIB

Waketum Demokrat Ungkap Makna Pertemuan Sekjen PDIP-Sekjen Demokrat

PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Erdy Nasrul
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto sudah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya. Pertemuan terjadi pada Ahad sore  di sebuah restoran di Jakarta.
Foto: Dok. Republika
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto sudah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya. Pertemuan terjadi pada Ahad sore  di sebuah restoran di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya dan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto melakukan pertemuan. Ini meminimalisir tensi tinggi yang selama ini seakan menaungi Partai Demokrat dan PDIP.

Waketum Partai Demokrat, Benny Kabur Harman menilai, ada pesan penting dari pertemuan dua sekjen dari dua partai ini. Salah satunya perbedaan terkait pilihan Partai Demokrat dan PDIP menatap Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga

"Pesannya clean and clear bahwa keduanya berbeda dalam hal pencalonan tokoh untuk menjadi presiden akan datang," kata Benny melalui akun Twitter resminya di @BennyHarmanID, Senin (12/6).

Ia menuturkan, PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sedangkan Demokrat mengusung Anies Rasyid Baswedan. Perbedaan lain Demokrat sistem pemilu terbuka, PDIP mendukung sistem pemilu tertutup.

Meski begitu, ia menekankan, tetap ada persamaan dari Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Salah satunya, lanjut Benny, baik Partai Demokrat maupun PDIP sama-sama mencintai negeri dan menyayangi rakyatnya.

Kemudian, baik PDIP maupun Partai Demokrat, sama-sama ingin ada perubahan dan perbaikan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Antara lain melalui Pileg dan Pilpres 2024 mendatang.

"Juga sama-sama menolak presiden jadi boneka oligarki," ujar Benny.

Bahkan, ia berpendapat, ada lagi satu pesan yang terpenting atas pertemuan Sekjen PDIP dan Sekjen Demokrat. Yaitu, sama-sama menolak kehendak rezim menunda pemilu atau memperpanjang masa jabatan presiden.

"Pertemuan yang menjanjikan kegembiraan baru untuk rakyat di seantero negeri," kata Benny.

Sebelumnya, pertemuan dilakukan Sekjen PDIP dan Sekjen Partai Demokrat. Ini merupakan tindak lanjut dari rencana pertemuan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement