REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Keuangan mengungkapkan pihaknya mampu melakukan penghematan anggaran sebesar Rp 2,12 triliun pada tahun ini. Adapun upaya ini dilakukan melalui pola kerja baru, yakni mengendalikan belanja.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan belanja yang dimaksud yakni mengendalikan belanja perjalanan dinas, pembayaran belanja pegawai secara terpusat, implementasi ruang kerja yang dibagi dan konsolidasi pengadaan laptop melalui e-katalog dan digitalisasi dari proses bisnis.
"Dengan berbagai langkah-langkah organisasi dan perbaikan birokrasi mampu melakukan efisiensi anggaran hingga Rp 2,12 triliun melalui pola kerja baru. Ini dari mulai mengendalikan belanja," ujarnya saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (12/6/2023).
Sri Mulyani menyebut sejak 2019 — 2023 tren belanja dari birokrasi di Kementerian Keuangan justru mengalami penurunan saat anggaran belanja secara total meledak tinggi karena adanya pandemi. Hal itu dikarenakan disiplin dan efisiensi anggaran di Kementerian Keuangan.
"Kita juga terus melakukan kolaborasi antarunit dan kebijakan negatif gross pegawai penggunaan sarana prasarana yang makin optimal dan bisa di-share. Jadi tidak lagi ada ruang rapat yang kavling satu direktur, tetapi bisa di-share, ini semuanya memberikan lebih banyak inklusivitas kebersamaan, tetapi juga efisiensi," ucapnya.
Dari sisi birokrasi di Kementerian Keuangan juga diefisienkan, termasuk ketika Kementerian Keuangan ditunjuk menjadi host berbagai event internasional, seperti G20, ataupun sebagai tim ad hoc seperti Satgas BLBI.