Rabu 14 Jun 2023 06:44 WIB

Rusia Ganti Wagner Group dengan Prajurit Tiktok

Pasukan khusus Chechnya berusaha menampilkan tentaranya sebagai patriot Rusia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin regional Chechnya Ramzan Kadyrov berusaha menampilkan tentaranya sebagai patriot Rusia, yang dengan sukarela dan efektif menjalankan tugas tempur.
Foto: AP/Musa Sadulayev
Pemimpin regional Chechnya Ramzan Kadyrov berusaha menampilkan tentaranya sebagai patriot Rusia, yang dengan sukarela dan efektif menjalankan tugas tempur.

REPUBLIKA.CO.ID, GROZNY -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Senin (12/6/2023),  telah menandatangani kontrak dengan kelompok Akhmat dari pasukan khusus Chechnya.

Pemimpin pasukan khusus Chechnya, Ramzan Kadyrov dikenal berusaha menampilkan tentaranya sebagai patriot Rusia, yang dengan sukarela dan efektif menjalankan tugas tempur. Namun, mereka justru dicap kurang mampu melakukan tugas pertempuran nyata dan lebih rajin membuat dan mengunggah video "gaya Rambo".

Baca Juga

Dalam laporan The Insider disebutkan tidak ada unit militer Rusia lainnya yang memiliki juru kamera sebanyak pasukan khusus yang dipimpin Ramzan Kadyrov. Juru kamera profesional masing-masing menangani dua kamera. Mereka merekam prestasi kemenangan The 141st Special Motorized Regiment atau dikenal sebagai Kadyrovites, setiap hari.  

Pasukan Kadyrov dibedakan oleh peralatan mahal, penampilan brutal, dan teriakan mencolok "Akhmat adalah kekuatan!". Bahkan ketika bertempur, setiap pasukan Kadyrovite yang disorot kamera ke arahnya wajib menyapa dan meyakinkannya bahwa dia menjalankan perintah pimpinan.

Karena narsisme dan hasrat mereka yang tak henti-hentinya untuk jejaring sosial, pasukan Kadyrov dijuluki "prajurit Tik-Tok".  Sebagian besar video menunjukkan pasukan Kadyrovites menembaki jendela gedung tinggi yang kosong, menembaki rel kereta api tanpa alasan, atau menyelamatkan warga sipil dari ruang bawah tanah.

photo
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina. - (dw)

Pada kenyataannya, tentara bayaran Kadyrov hampir tidak diperlengkapi untuk operasi militer yang sebenarnya. Mereka tidak memiliki senjata berat, tidak ada artileri, tidak ada kekuatan udara. Mereka hanya bisa menyerbu wilayah yang telah direbut, dan meneror warga sipil.  

Karena sama sekali tidak siap untuk perang yang sebenarnya, mereka sendiri sering menderita kerugian besar. Misalnya, pada hari-hari pertama invasi Rusia ke Ukraina, konvoi mereka diserang oleh drone Bayraktar, dan puluhan tentara bayaran Chechnya terbunuh.

Pihak Rusia juga sering menyuarakan skeptisisme tentang kesiapan tempur Kadyrovites. Komandan batalion Vostok dari Donetsk, Alexander Khodakovsky, mengatakan, pasukan Kadyrovites atau pasukan Akhmat hanya cocok untuk operasi lapis kedua dan ketiga, yaitu untuk membersihkan wilayah pendudukan dan memeriksa identitas.

Meski begitu, Kadyrov meyakinkan bahwa pasukannya memiliki profesionalitas tinggi.

“Komandan menjelaskan dirinya sendiri atas kata-katanya yang ceroboh tentang pejuang Chechnya yang berpartisipasi dalam operasi khusus di Ukraina.  Ternyata dia membuat asumsi berdasarkan informasi palsu. Tapi sekarang, setelah melihat pejuang kami dalam pertempuran, Alexander (Khodakovsky) secara pribadi yakin akan profesionalisme tinggi mereka,” tulis Kadyrov di saluran Telegramnya.

Menurut salah satu sumber The Insider, tentara resimen Kadyrov telah dijanjikan bayaran sebesar...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement