Kamis 15 Jun 2023 12:03 WIB

Aktivis Pecinta Binatang di Paris Sebut Tikus Sebagai Hama Baik

Banyak penduduk Kota Paris mulai melihat tikus secara lebih positif.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Anggota organisasi hak-hak binatang Paris Animaux Zoopolis menyatakan bahwa tikus merupakan bintang hama yang baik untuk Kota Paris.
Foto: hileud
Anggota organisasi hak-hak binatang Paris Animaux Zoopolis menyatakan bahwa tikus merupakan bintang hama yang baik untuk Kota Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Anggota organisasi hak-hak binatang Paris Animaux Zoopolis menyatakan bahwa tikus merupakan bintang hama yang baik untuk Kota Paris. Pada Maret lalu kelompok ini berkumpul di Place Saint-Sulpice untuk berkampanye agar masyarakat Kota Paris tidak membenci tikus.

Para aktivis membentangkan spanduk bertuliskan, “Tikus bukan musuh kita". Banyak penduduk Kota Paris mulai melihat tikus secara lebih positif. Anggota dewan Paris, Douchka Markovic berpendapat bahwa hama tikus sebenarnya penting dalam mengatasi masalah limbah kota.

Baca Juga

“Mereka adalah aset, bukan masalah, untuk menjaga kebersihan kota-kota besar secara efektif. Kita perlu mengubah paradigma. Kita harus bertanya pada diri sendiri tentang tikus dan cara hidup mereka untuk menemukan metode yang efektif dan etis," ujar Markovic.

Menurut studi pada 2020 oleh French Institute of Public Opinion, sebanyak 61 persen penduduk Paris lebih memilih membasmi tikus dengan metode yang tidak mematikan seperti kontrasepsi, untuk mengendalikan populasi tikus yang melebihi jumlah penduduk manusia setidaknya 1,5 banding 1.

"Penduduk yang lebih muda khususnya memiliki sikap yang lebih ramah terhadap hewan pengerat yang dibenci," ujar salah satu pendiri Paris Animaux Zoopolis, Amandine Sanvisens, dilaporkan New York Post.

Pergeseran ini kemungkinan besar berasal dari penggemar film animasi Disney “Ratatouille” yang dirilis pada 2007. Film itu menceritakan seekor tikus Prancis bernama Remy yang berteman dengan seorang koki manusia dan menunjukkan kehebatannya dalam bidang kuliner.

“Mereka ingin menjalani hidup mereka, dan kami menjalani hidup kami. Kita harus belajar hidup bersama dengan mereka tanpa pernyataan perang," kata Sanvisens.

Hubungan asmara Paris dengan tikus sangat ekstrem. Ratusan orang telah bergabung dengan grup Facebook yang didedikasikan untuk mereka yang telah menyelamatkan tikus dari jalanan setelah ditinggalkan sebagai hewan peliharaan atau melarikan diri dari laboratorium.

“Beri tahu kami bagaimana Anda menyelamatkan tikus Anda; ditemukan di trotoar, di pedesaan. Ada jutaan alasan palsu untuk meninggalkan mereka dan Anda adalah penyelamat mereka, jadi bravo untuk Anda. Mari kita bersatu untuk menawarkan kehidupan kedua yang indah kepada mereka," ujar pernyataan di halaman grup Facebook itu dalam bahasa Prancis.

Tikus telah menorehkan sejarah buruk di Paris. Tikus menyebarkan bakteri yang bertanggung jawab atas Kematian Hitam, yang memusnahkan sebanyak 60 persen populasi Eropa selama pertengahan tahun 1300-an.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement