Jumat 16 Jun 2023 05:32 WIB

Ketersediaan Elpiji Subsidi di Yogyakarta Dipastikan Mencukupi Jelang Idul Adha

Distribusi elpiji bersubsidi diharapkan bisa tepat sasaran.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja menata tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi di salah satu agen di Kawasan Rawasari ,Jakarta, Senin (26/12/2022). Pemerintah berencana mendorong penyaluran subsidi liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg menjadi lebih tepat sasaran. Rencana tersebut diwujudkan dalam uji coba pembelian elpiji 3 kg dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara bertahap di seluruh Indonesia mulai 2023. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi di salah satu agen di Kawasan Rawasari ,Jakarta, Senin (26/12/2022). Pemerintah berencana mendorong penyaluran subsidi liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg menjadi lebih tepat sasaran. Rencana tersebut diwujudkan dalam uji coba pembelian elpiji 3 kg dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara bertahap di seluruh Indonesia mulai 2023. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta memastikan ketersediaan elpiji bersubsidi mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang Idul Adha 2023. Termasuk menjaga stabilitas harga agar tidak naik.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismudarwani mengatakan, permintaan masyarakat akan elpiji meningkat menjelang Idul Adha. Untuk itu, pihaknya berupaya menjaga ketersediaan mencukupi, harga stabil, dan menjaga distribusi agar tetap lancar.

"Paling dekat ini menjelang Hari Raya Idul Adha, di mana kebutuhan masyarakat akan meningkat," kata Ambar, Kamis (15/6/2023).

Berdasarkan pantauan, Ambar menyebut, dapat dipastikan dari 14 agen dan 800 pangkalan elpiji di Kota Yogyakarta, cukup mewadahi kebutuhan seluruh masyarakat di Kota Yogyakarta. "Bahkan hingga dua bulan ke depan, dan harganya juga stabil," ujarnya.

Terkait dengan distribusi, Ambar menuturkan bahwa 80 persen elpiji bersubsidi dari agen harus didistribusikan langsung ke konsumen. Sedangkan, 20 persennya ke pangkalan atau pengecer.

Dengan begitu, lanjutnya, distribusi elpiji bersubsidi ini bisa tepat sasaran. "Tentu harapan kami, para agen juga ikut harus memonitor pangkalan atau pengecer agar menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi atau HET, tidak mengambil keuntungan terlalu tinggi," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement