Sabtu 17 Jun 2023 11:52 WIB

Pembangunan Tahap Akhir Masjid Agung Kota Bogor Dilanjutkan

Masjid Agung Kota Bogor dibangun mulai 2015, dan hingga kini belum rampung.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Pembangunan tahap akhir Masjid Agung Kota Bogor sedang berlangsung. Pembangunan ditargetkan selesai akhir 2023.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Pembangunan tahap akhir Masjid Agung Kota Bogor sedang berlangsung. Pembangunan ditargetkan selesai akhir 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melanjutkan kembali pembangunan Masjid Agung Kota Bogor di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah. Pembangunan tahap akhir tersebut dilakukan juga dengan mengintegrasikan masjid dan Alun-Alun Kota Bogor serta Pasar Kebon Kembang Blok F.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Muhammad Hutri, mengatakan, pembangunan saat ini, diprioritaskan membangun menara, dilanjut ke penataan interior. Pantauan Republika.co.id di Masjid Agung Kota Bogor, alat berat sudah mulai bekerja di dekat Alun-Alun.

"Yang pasti sekarang prioritas membangun menara, fasad, termasuk audio juga, dan interior," kata Hutri melalui telepon selulernya di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/6/2023).

Hutri mengatakan, ke depan, akan dibuat akses integrasi antara Masjid Agung, Alun-Alun, dan Pasar Kebon Kembang Blok F. Ketiganya berada dalam satu wilayah yang berdekatan. Tak hanya itu, sambung dia, pembangunan jalur pedestrian Masjid Agung juga dilaksanakan tahun ini secara berbarengan.

Sehingga, kedua proyek tersebut ditargetkan selesai pada tahun ini. "Akhir tahun ini insya Allah target (selesai). Jalur pedestrian Masjid Agung juga tahun ini, berbarengan. Sekaligus," ujar Hutri.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, pembangunan tahap akhir Masjid Agung Kota Bogor memakan anggaran Rp 33 miliar. Dia pun akan berkantor di Masjid Agung untuk melakukan pengawasan. "(Pembangunan) baru mulai, nanti saya akan bergeser ke sana minggu depan. Jadi di sini banyak kegiatan," ucap Bima.

Kegiatan yang dimaksud, kata Bima, ialah penataan jalur pedestrian Pasar Kebon Kembang Blok C dan D yang akan dimulai bulan depan dengan anggaran Rp 10 miliar. Selain itu, pembangunan trotoar di Jalan Nyi Raja Permas dengan anggaran Rp 6 miliar. "Jadi kawasan ini akan menjadi kawasan integrasi, yang bersih. Tidak ada pedagang kaki lima (PKL) di bulan Desember," ucap Bima.

Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor dimulai sejak 2015 dengan bantuan Rp 50 miliar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Namun, 2016 pembangunan terhenti lantaran dua kali mengalami gagal lelang proyek.

Pada 2017, proyek pembangunan dihentikan karena Inspektorat Jabar menemukan ketidaksesuaian proses pekerjaan dengan rencana awal pembangunan. Pada 2018, pengerjaan kembali dilakukan Pemkot Bogor dengan anggaran Rp 8,6 miliar. Pengerjaan tersebut, menghasilkan bangunan fisik mencapai 65 persen.

Pada 2019, Pemkot Bogor kembali menyiapkan anggaran Rp 15 miliar untuk pembangunan. Namun, Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan audit konstruksi Masjid Agung pada 2019 yang mengharuskan pembangunan dihentikan sementara.

Audit yang seharusnya sudah keluar pada tahun tersebut baru diterima Pemkot Bogor pada 2020. Hasilnya, kontruksi tidak dapat menopang atap dengan beban berat yang mengharuskan pembuatan struktur baru. Pada APBD 2021, DPRD Kota Bogor bersama TAPD menganggarkan Rp 31,4 miliar dan pada APBD 2022 dianggarkan Rp 26 miliar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement