Senin 19 Jun 2023 16:29 WIB

Serang Jenin, Israel Kerahkan Helikopter Militer dan Gas Beracun 

Akibat serangan paling tidak tiga warga Palestina kehilangan nyawa, 37 lainnya luka.

Warga Palestina memeriksa kendaraan yang rusak setelah serangan pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, 26 Januari 2023.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Warga Palestina memeriksa kendaraan yang rusak setelah serangan pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, 26 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JENIN – Pasukan Israel yang didukung helikopter militer menyerang kamp Jenin, Tepi Barat. Akibat serangan tersebut, paling tidak tiga warga Palestina kehilangan nyawa, termasuk seorang remaja berusia 15 tahun bernama Ahmed Saqr dan 37 orang lainnya terluka. 

Militer Israel jarang menggunakan pesawat dalam operasinya di wilayah pendudukan Tepi Barat. Media Israel melaporkan, ini pertama kalinya militer Israel mengerahkan helikopter serang di wilayah tersebut sejak munculnya perlawanan di sana awal 2000-an. 

Video yang diperoleh Reuters menunjukkan, sebuah ledakan menyelimuti kendaraan pengangkut pasukan, seiring tembakan yang terus terdengar. Potongan video lainnya memperlihatkan, sebuah helikopter Israel yang meluncurkan rudal. 

Pernyataan militer Israel mengonfirmasi hal tersebut, sebuah helikopter melancarkan tembakan. Kantor berita Wafa yang dikutip Aljazirah mengungkapkan, serangan terjadi pada Senin (19/6/2023) pagi. Tentara Israel menyerbu kamp Jenin.

Mereka menembakkan peluru hidup, menggunakan granat kejut, dan gas beracun. Militer Israel berasalan, serangan ke Jenin dilakukan untuk menangkap dua warga Palestina pelaku penyerangan. Pasukan mereka  berbalas serangan dengan kelompok bersenjata.

Menurut Aljazirah, salah satu yang mereka kejar adalah anak laki-laki pimpinan Hamas yang saat ini dalam penjara Israel. Saat kendaraan militer Israel keluar kamp, salah satunya dihantam bahan peledak yang membuat kendaraan itu rusak. 

Kemudian sebuah helikopter dikerahkan untuk membantu kendaraan militer keluar kamp. Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyerukan operasi besar-besaran di seluruh Tepi Barat. "Waktunya telah tiba,’’ katanya. 

Jihad Islam mengaku terlibat dalam kontak senjata di Jenin. Sejumlah area di sebelah utara Tepi Barat dalam 15 bulan terakhir ini disergap menyusul banyaknya serangan di jalan. Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi korban tewas. 

Mereka Khaled Asasa (21), Qassam Abu Sariya (29), dan remaja berusia 15 tahun Ahmed Saqr. Enam orang mengalami luka berat. Pejabat senior Palestina, Hussein al-Shekh, menuding Israel menggerakkan perang terbuka terhadap Palestina. 

Presiden Palestina Mahmud Abbas, kata dia, akan mengambil sejumlah keputusan dalam rapat darurat nanti. Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam Israel yang dianggap terus menyebabkan eskalasi terhadap Palestina. Ini hanya akan terus memanaskan suasana. 

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement