REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kaisar Jepang Hiromiya Naruhito dijadwalkan akan berkunjung ke Provinsi DIY pada Rabu (21/6/2023). Diketahui, Kaisar Naruhito tertarik dengan sabo dam yang merupakan bangunan pengendali aliran debris atau lahar yang dibangun melintang pada alur sungai.
Sabo dam seperti tanggul, cek dam, dan konsolidasi dam telah dibangun di kawasan Gunung Merapi. Sabo dam ini dibangun dengan tujuan sebagai penahan, perlambatan, dan penanggulangan aliran lahar di sepanjang sungai yang berpotensi terlanda lahar.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, sabo dam sendiri mengadopsi teknologi Jepang yang dibangun di lereng-lereng Gunung Merapi. Bagi DIY, lanjut Sultan, sabo dam juga sangat penting untuk mencegah lava Merapi, sehingga tertahan dan tidak mengalir ke arah kota.
Hal tersebut disampaikan Sultan saat dikunjungi oleh dua media Jepang, yakni The Asahi Shimbun dan The Yomiuri Shimbun, di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (19/6/2023). Dua media tersebut menggali keistimewaan DIY yang menjadi daya tarik untuk disambangi Kaisar Naruhito, sebelum datangnya Kaisar Jepang itu ke DIY Rabu (21/6/2023) nanti.
Selain itu, dikatakan bahwa Selokan Mataram juga menjadi daya tarik lain yang merupakan peninggalan Jepang di DIY, yang dulunya dikenal dengan nama Kanal Yoshiro. Dibangun pada masa pendudukan Jepang di Indonesia dan mulai dibuka pada 1944 silam, Selokan Mataram adalah kanal irigasi yang menghubungkan Kali Progo dan Sungai Opak, serta merupakan jaringan saluran induk Mataram.
"Bagi saya, Selokan Mataram tidak hanya sekadar peninggalan lama, tapi historisnya. Sampai saat ini saluran itu tetap bermanfaat untuk masyarakat dan direhab dengan lebih baik. Saluran irigasi ini membantu pertanian masyarakat," kata Sultan.
Tidak hanya itu, hubungan diplomatik sister province antara DIY dan Kyoto sejak 1985 juga menjadi daya tarik lain. Menurutnya, hubungan baik ini terjalin tidak hanya antar pemerintah, namun juga masyarakat DIY dan Jepang.
Bahkan, kerja sama di bidang seni lukis, olahraga, pengiriman delegasi pendidikan, kolaborasi produk-produk batin, tenunan, dan lainnya juga dilakukan antara DIY dan Jepang. Kerja sama ini dikatakan membawa manfaat bagi masing-masing daerah untuk menghargai dan memahami kultur yang berbeda.
Lebih lanjut, Sultan menuturkan pertemuan dengan Kaisar Naruhito nantinya bukan merupakan pertemuan pertama. Sebelum dinobatkan menjadi kaisar, ia juga pernah berkunjung ke DIY yakni ke perkebunan murbei.
Saat itu, Sultan menjelaskan, Naruhito meninjau aktivitas memintal sutra emas. Bahkan, di 2022, Kaisar Naruhito sempat juga berada di Indonesia untuk memberikan penghargaan Bintang Tanda Jasa The Order of Rising Sun, Gold and Silver Star kepada Sultan.
"Kalau pendapat saya, hubungan Jepang dan Indonesia saling menguntungkan selama ini. Sudah lebih dari 50 tahun kerja sama dilakukan sejak masa Orde Baru. Pertemuan nanti kami harap bisa membuka dialog yang memudahkan untuk bersepakat membangun kerjasama. Siapapun pemimpinnya, apabila pondasi kerja sama kuat, maka kerja sama tetap bisa dilanjutkan," kata Sultan.