Rabu 21 Jun 2023 07:50 WIB

Pejabat Jepang Akui Ada Masa Pahit Dalam Sejarah Indonesia-Jepang

Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako berkunjung ke Indonesia.

Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako mengunjungi TMP Kalibata, Jakarta, Selasa (20/6/2023). Kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako ini untuk menghormati pejuang kemerdekaan Indonesia. 
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto/POOL
Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako mengunjungi TMP Kalibata, Jakarta, Selasa (20/6/2023). Kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako ini untuk menghormati pejuang kemerdekaan Indonesia. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Pers untuk Kaisar Jepang Kojiro Shiojiri mengakui bahwa memang ada masa yang pahit dalam sejarah antara Indonesia dan Jepang. "Menurut kami, memang selama ini ada masa yang sulit. Namun demikian, kita harus mengatasi masa sulit itu untuk membuka suatu hubungan yang lebih baik di antara kedua negara yaitu Indonesia dan Jepang," kata Sekretaris Pers Kojiro Shiojiri di Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Shiojiri mengatakan hal tersebut saat memberikan arahan pers terkait kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako di Indonesia. Menurut Shiojiri,Jepang melaksanakan berbagai kerja sama dengan Indonesia secara harmonis di berbagai bidang, salah satunya dalam bidang kebencanaan dengan mendirikan Balai Teknik SABO di Yogyakarta.

Baca Juga

"Dan tahun ini, tahun yang istimewa karenakami menyambut 65 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia. Selama 65 tahun, Jepang dan Indonesia maju bersama-sama dan menjalin berbagai kerja sama seperti yang saya sampaikan tadi," kata Shiojiri

Shiojiri juga menambahkan bahwa dari perkembangan hubungan Indonesia dan Jepang, pada tahun ini terwujud lawatan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako ke Indonesia. Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako mengunjungi Indonesia atas undangan Presiden Indonesia Joko Widodo yang berkunjung ke Jepang pada Juli tahun lalu dan mereka sangat ingin melihat langsung perkembangan hubungan antara Indonesia dan Jepang.

Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Indonesia, pada Sabtu (17/6/2023), dan berencana akan kembali ke Jepang pada 23 Juni. Selama kunjungan ke Indonesia, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor dan mengunjungi beberapa tempat seperti Taman Makam Pahlawan Kalibata, Museum Nasional, dan Universitas Darma Persada.

"Selama berada di Indonesia, kami ingin memperdalami keragaman masyarakat dan kebudayaan serta sejarah Indonesia, dan kami ingin mengenangkan dan merasakan orang-orang yang berkontribusi untuk meningkatkan persahabatan antar kedua negara," kata Shiojiri mengutip sambutan Kaisar Naruhito dalam kunjungannya ke Istana Bogor.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement