Rabu 21 Jun 2023 06:23 WIB

Bertemu Hamas, Pejabat Keamanan Iran: Cara untuk Membebaskan Palestina dengan Perlawanan

Hamas selalu siap menghadapi agresi dan menggagalkan rencana pendudukan Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian pada Senin (19/6/2023).
Foto: Anadolu Agency
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian pada Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, bertemu dengan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian, pada Senin (19/6/2023). Agenda pertemuan termasuk perkembangan politik di Palestina dan Timur Tengah.

Dalam pertemuan tersebut, Haniyeh mempresentasikan perkembangan Palestina, kelanjutan blokade Israel di Gaza dan serangan lima hari di Gaza pada bulan lalu. Haniyeh mengatakan, Hamas selalu siap menghadapi agresi dan menggagalkan rencana pendudukan Israel.

Baca Juga

“Orang-orang kami dan perlawanan mereka selalu siap menghadapi agresi apapun dan menggagalkan rencana pendudukan apapun. Persatuan faksi-faksi perlawanan dan pengambilan keputusan bersama mereka adalah senjata strategis untuk menghadapi musuh-musuh Palestina," ujar Haniyeh, dilaporkan Middle East Monitor, Selasa (20/6/2023).

Haniyeh memuji pemulihan hubungan Iran-Arab Saudi. Normalisasi hubungan tersebut mengarah pada pemulihan hubungan diplomatik antara Riyadh dan Teheran, dan pembukaan kembali kedutaan kedua negara, yang telah ditutup sejak 2016.

Haniyeh menekankan perlunya berinvestasi di kancah regional dan internasional, termasuk penguatan hubungan regional. Haniyeh menambahkan, krisis domestik di Israel merupakan indikasi bahwa kemenangan Palestina akan semakin dekat. Haniyeh merujuk pada polemik pemerintah Israel terkait reformasi peradilan yang menyebabkan aksi protes selama berbulan-bulan.

“Peningkatan perlawanan dan penurunan negara Israel dan keasyikannya dengan krisis (domestik) merupakan indikasi kemenangan kita yang semakin dekat, yang mengharuskan negara Arab dan Islam untuk memenuhi tugasnya terhadap Palestina dan Yerusalem," ujar Haniyeh.

Menurut pernyataan Hamas, Ahmadian menambahkan, cara strategis untuk membebaskan Palestina adalah perlawanan, dan persatuan di antara faksi-faksi perlawanan. "Kemenangan mereka adalah perubahan strategis dan historis untuk tujuan tersebut, dan sangat penting bagi  bangsa," ujar Ahmadian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement