REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, meminta pendataan kondisi pohon, melalui program KTP pohon, diintensifkan. Upaya tersebut mengantisipasi kejadian pohon tumbang di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada sebelas pohon tumbang pada Senin (19/6/2023). Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun, tujuh mobil dikabarkan rusak akibat tertimpa pohon tumbang.
Dedie meminta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengantisipasi kejadian pohon tumbang ini. “Pada prinsipnya pemkot secara intens memonitor setiap pohon peneduh yang ada di area Kota Bogor dan terus mengintensifkan program KTP Pohon,” kata Dedie, Rabu (21/6/2023).
Salah satu pohon di wilayah Jalan Salak, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, sudah ber-KTP hijau atau sehat. Namun, pohon itu tumbang.
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Devi Librianti, pohon tersebut tumbang kemungkinan karena terdampak angin yang sangat kencang.
Devi mengatakan, saat ini memang sudah bisa diketahui kondisi batang pohon. Namun, kata dia, belum ada teknologi yang bisa mengecek kekuatan akar pohon. “Kalau kekuatan batang kita sudah punya. Sama satu lagi force majeure karena anginnya terlalu besar, akhirnya ya banyak pohon tumbang seperti itu,” katanya.
Menurut Devi, lantaran Kota Bogor memiliki banyak pohon yang usianya terbilang tua, pihaknya mencoba mengupayakan asuransi perbaikan terkait kerusakan akibat pohon tumbang. Hal itu akan dilaporkan ke wali kota Bogor.
“(Kami akan) minta petunjuk seperti apa. Tapi nanti kami coba sounding ke pihak asuransi karena nanti akan mengecek estimasi kerusakannya. Kalau tidak terkover sama asuransi, terpaksa dengan metode lain,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan hujan deras yang mengguyur Kota Bogor pada Senin lalu memicu kejadian bencana di 28 titik, tersebar di sejumlah wilayah. Sebagian besar kejadian pohon tumbang, kemudian longsor, juga banjir. Ada juga kejadian atap rumah yang tersapu angin.
“Kita imbau semua untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem ya, terutama pohon tumbang karena di Bogor ini banyak pohon besar. Di cuaca seperti ini sebisa mungkin untuk tidak berhenti atau parkir di bawah pohon besar. Ini untuk antisipasi bencana lain imbas pohon tumbang,” kata Teofilo.