Kamis 22 Jun 2023 19:12 WIB

Soal Al Zaytun, Ini Respons Ketum PP Muhammadiyah

Pesantren Al Zaytun belakangan ini juga menjadi sasaran demonstrasi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan paparan saat Sialturahim Jelang Idul Fitri 1444 di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (18/4/2023). Dalam konferensi pers ini dijelaskan tentang penggunaan metode Hisab pada penentuan Ramadhan serta Idul Fitri. Selain itu, juga membahas tentang larangan penggunaan lapangan untuk Shalat Ied pada Jumat (21/4/2023) di Pekalongan dan Sukabumi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan paparan saat Sialturahim Jelang Idul Fitri 1444 di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (18/4/2023). Dalam konferensi pers ini dijelaskan tentang penggunaan metode Hisab pada penentuan Ramadhan serta Idul Fitri. Selain itu, juga membahas tentang larangan penggunaan lapangan untuk Shalat Ied pada Jumat (21/4/2023) di Pekalongan dan Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir merespons masalah Pesantren Al Zaytun yang menyeruak di tengah masyarakat. Pesantren Al Zaytun belakangan ini juga menjadi sasaran demonstrasi oleh warga setempat.

"MUI yang sudah mengkaji, dan Kemenag (Kementerian Agama) yang sudah mengkaji, jika memang sudah ada unsur bermasalah, segera saja lakukan tindakan," tutur Haedar kepada wartawan, di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Baca Juga

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang mendampingi Haedar di sebelahnya, menambahkan, dirinya tidak tahu banyak soal Pesantren Al Zaytun. Dia juga kebetulan tidak pernah datang ke Al Zaytun sehingga tidak tahu seperti apa persoalan tersebut.

"Saya ga banyak tahu soal Al Zaytun. Itu nanti urusannya Kementerian Agama saja, yang punya kewenangan. Kewenangannya di Kementerian Agama saja," ucapnya.