Ahad 25 Jun 2023 13:19 WIB

Haji 2023, Lebih 2 Juta Jamaah dari 160 Negara

Layanan haji yang ditawarkan musim ini berbeda karena mengikuti perkembangan dunia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Melalui pencabutan pembatasan Covid-19, Arab Saudi mengumumkan akan menerima lebih dari dua juta jamaah haji dari 160 negara.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Melalui pencabutan pembatasan Covid-19, Arab Saudi mengumumkan akan menerima lebih dari dua juta jamaah haji dari 160 negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Melalui pencabutan pembatasan Covid-19, Arab Saudi mengumumkan akan menerima lebih dari dua juta jamaah haji dari 160 negara.

Di samping itu, Arab Saudi telah mengembangkan dan memperkenalkan beberapa layanan untuk pertama kalinya bagi jamaah yang berpartisipasi dalam Haji 2023. Hal ini untuk membantu mereka melakukan manasik dengan mudah dan nyaman.

Baca Juga

Dilansir dari laman Saudi Gazette pada Ahad (25/6/2023), layanan haji yang ditawarkan musim ini dibedakan. Sebab layanan mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia yang meningkatkan fasilitasi kehidupan, seperti kecerdasan buatan dan lainnya.

Pengumuman yang paling ditunggu oleh umat Islam di seluruh dunia musim ini adalah pencabutan pembatasan yang diberlakukan tiga tahun lalu untuk mengekang penyebaran pandemi Covid-19. Dalam pengumuman sebelumnya, Menteri Haji dan Umrah Dr Tawfiq Al-Rabiah mengungkapkan bahwa ibadah haji tahun 2023 ini akan dilakukan tanpa syarat dan larangan. “Arab Saudi akan menyambut jamaah haji tahun ini dalam jumlah yang sama seperti sebelum pandemi Covid,” kata Dr Al-Rabiah.

Sementara jumlah jamaah umrah tahun ini meningkat 30 persen dibandingkan tahun 1440 H. Selain itu, tahun ini Kerajaan mengizinkan misi haji dari seluruh dunia untuk membuat kontrak dengan perusahaan resmi pilihan mereka untuk menyediakan layanan ziarah di Arab Saudi.

Biaya asuransi untuk jamaah haji telah menyaksikan penurunan 73 persen tahun ini. Harga asuransi jamaah haji diturunkan dari 109 riyal menjadi 29 sedangkan umrah diturunkan dari 235 riyal menjadi 88 atau 63 persen.

Pada musim haji tahun 1444 H ini menjadi saksi perubahan besar dalam hal perluasan layanan. Beberapa dari layanan ini diumumkan untuk pertama kalinya musim ini. Pengumuman layanan ini, termasuk opsi pembayaran yang mudah untuk paket haji, berkontribusi besar dalam memfasilitasi perjalanan haji.

Di sisi lain, Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan pada Januari bahwa jamaah domestik memiliki pilihan untuk membayar biaya paket haji dalam tiga kali cicilan, daripada membayar jumlah penuh sekaligus seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu proyek Kementerian Dalam Negeri Inisiatif Rute Makkah bertujuan untuk menyediakan layanan haji berkualitas tinggi. Hal ini membantu jamaah menyelesaikan prosedur imigrasi dari negara asalnya dengan mudah, diperluas ke negara-negara seperti Turki dan Pantai Gading. Inisiatif yang diluncurkan pada 2019 untuk pertama kalinya, sekarang beroperasi di tujuh negara termasuk Pakistan, Malaysia, Indonesia, Maroko, dan Bangladesh, selain Turki dan Pantai Gading.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement