REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menjelaskan kronologi awal dirinya memperoleh informasi adanya dugaan perbuatan inses di daerahnya. Erman mengatakan dirinya mendapatkan informasi tersebut dari lembaga resmi yang telah memperoleh izin dari Kementerian Sosial.
Informasinya adalah bahwa ada warga Bukittinggi yang sedang direhabilitasi. Ia pum berkunjung ke lokasi rehabilitasi yang dimaksud.
"Dalam kunjungan itu, sebelumnya sudah disampaikan oleh pengelola diduga ada perbuatan salah satu anak di dalamnya itu melakukan hubungan dengan ibunya," kata Erman, melalui rekaman video yang diterima Republika.co.id, Selasa (27/6/2023).
Kemudian, Erman sendiri menanyakan langsung informasi tersebut kepada anak yang diduga telah berbuat inses dengan ibu kandungnya itu. Si anak menyampaikan hal yang sama.
"Dan itu mengagetkan saya. Harusnya perbuatan itu tidak lagi di tengah-tengah masyarakat kami di Bukittinggi," ujar Erman.
Erman mengaku berkunjung ke lembaga yang mengkarantina anak tersebut sekitar tiga bulan lalu. Barulah tengah pekan lalu tepatnya pada Rabu (21/6/2023) lalu, Erman membeberkan adanya perbuatan inses ini dalam acara acara sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak.
Selain membeberkan inses, Erman juga menyebutkan kalau di Bukittinggi juga ada kasus LGBT, anak terpengaruh narkoba dan penyimpangan seksual yang melibatkan anak-anak. Tujuan Erman menceritakan hal tersebut adalah agar ada kewaspadaan bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga anak.
"Lalu kenapa kami selalu menyampaikan keadaan-keadaan sosial yang mengkhawatirkan ini, karena semata hanya untuk kewaspadaan sosial di tingkat masyarakat. Jadi kami mengajak partisipasi dari rakyat untuk bersama-sama menanggulangi beberapa keadaan menyimpang yang di Bukittinggi sudah terjadi," ucap Erman.