Rabu 28 Jun 2023 16:07 WIB

Populasi Ikan Indonesia Jadi Sorotan Mahasiswa Belanda, Ada Apa?

Permintaan konsumsi ikan dunia diprediksi akan terus meningkat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Permintaan konsumsi ikan dunia diprediksi akan terus meningkat, kondisi tersebut berpotensi mengancam populasi ikan dan komoditas perikanan/ilustrasi.
Foto: Tangkapan Layar/VOA
Permintaan konsumsi ikan dunia diprediksi akan terus meningkat, kondisi tersebut berpotensi mengancam populasi ikan dan komoditas perikanan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Konsep keberlanjutan seperti perubahan iklim, degradasi hutan, hingga kerawanan pangan, masih menjadi tantangan terbesar generasi muda berikutnya. Seperti potensi keberlangsungan perikanan khususnya di laut Indonesia, harus menjadi perhatian serius.

Permintaan konsumsi ikan dunia diprediksi akan terus meningkat, kondisi tersebut berpotensi mengancam populasi ikan dan komoditas perikanan. Universitas Wageningen University and Research (WUR) dari Belanda mendatangi langsung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Baca Juga

WUR ingin membahas terkait teori dan implementasi keberlanjutan dari berbagai institusi lintas disiplin di Indonesia. “Semua tantangan itu semakin banyak ditangani melalui apa yang kita sebut sustainable development diplomacy (SDD),” ujar mahasiswa PhD Akuakultur dan Perikanan WUR, Logan Binch, dalam siaran pers, Rabu (28/6/2023).

Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya semua pihak untuk lebih memahami apa sebenarnya SDD, dan bagaimana penerapannya. Mahasiswa WUR ingin membantu menemukan jenis output kebijakan, utamanya terkait industri perikanan Indonesia.

Dalam riset yang mereka lakukan, terlihat potensi untuk industri perikanan yang sangat besar. Ke depannya, hasil riset dan penelitian mereka dapat membuahkan hasil dan solusi yang berguna bagi sektor perikanan di masa depan.

Caranya adalah dengan menerapkan pendekatan perikanan berkelanjutan, untuk meminimalisasi dampak lingkungan dan memberikan efek positif bagi makhluk hidup di ekosistem kelautan. WUR juga membahas hal ini pada beberapa perusahaan startup, salah satunya adalah Aruna.

Dalam sesi kunjungan di Aruna, para mahasiswa WUR banyak menggali topik tentang bisnis perikanan di Aruna, serta bagaimana Aruna menerapkan perikanan berkelanjutan di Aruna. Aruna menggarisbawahi, salah satu upaya Aruna untuk turut berkontribusi pada perikanan berkelanjutan, adalah melalui kepemilikan dan pengajuan sertifikasi praktik perikanan skala internasional.

“Kita sama-sama belajar tentang perikanan. Saya juga turut bangga potensi perikanan tangkap di Indonesia sangat diakui oleh dunia. Hal ini tentu menjadi potensi besar yang dapat memengaruhi pemasukan negara secara positif,” ujar Head of Corporate Affairs & PPGR Aruna, Elkana Lewerisa.

Menurut Elkana, dari penelitian WUR, Aruna juga belajar bahwa bukan hanya eksploitasi ikan dan perubahan iklim saja yang memengaruhi populasi ikan, tetapi dinamika lingkungan sosial ekonomi juga turut memengaruhinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement