Jumat 09 Jun 2023 22:21 WIB

KKP Permudah Migrasi Perizinan Kapal Perikanan

Pelaku perikanan diminta berkomitmen mengikuti proses migrasi perizinan kapal.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Foto udara ratusan kapal nelayan tertambat di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022). Ratusan nelayan menuntut pemerintah setempat mempercepat proses perizinan melaut bagi eks nelayan kapal dengan alat tangkap cantrang yang beralih ke alat tangkap jaring tarik berkantong.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Foto udara ratusan kapal nelayan tertambat di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022). Ratusan nelayan menuntut pemerintah setempat mempercepat proses perizinan melaut bagi eks nelayan kapal dengan alat tangkap cantrang yang beralih ke alat tangkap jaring tarik berkantong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan kemudahan bagi pelaku usaha perikanan tangkap untuk bermigrasi perizinan dari izin daerah menjadi izin pusat. Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di sela penyerahan simbolis dokumen surat izin usaha perikanan (SIUP) dan surat izin penangkapan ikan (SIPI) di Batam, Kapulauan Riau, Kamis (8/6/2023).

"Fasilitasi ini dilakukan dalam bentuk gerai perizinan usaha perikanan tangkap di samping layanan secara daring selama 24 jam," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Baca Juga

Trenggono mengatakan layanan ini dilakukan diiringi komitmen pelaku usaha untuk bermigrasi perizinannya. Sebelumnya, terdapat empat unit kapal perikanan izin daerah yang ditangkap aparat penegak hukum karena melanggar jalur penangkapan ikan dan melakukan aktivitas penangkapan ikan di atas 12 mil laut.

“Sudah siap ya izin pusat agar dapat melaut di atas 12 mil,” ucap Trenggono.

Trenggono menyampaikan, dengan beralih perizinannya ke pusat maka otomatis akan dikenakan penarikan pungutan hasil perikanan (PHP) pascaproduksi yang akan memberikan keadilan berusaha. 

“Bayar PNBP-nya di belakang setelah ikan didaratkan, tidak lagi di depan sebagai syarat terbitnya SIPI,” lanjut Trenggono.

Pelaku usaha perikanan, Nazirin menyatakan komitmennya untuk mengikuti proses migrasi perizinan kapal miliknya serta melakukan penangkapan ikan dengan mengikuti seluruh ketentuan. Tujuannya agar sumber daya dan usaha perikanan tetap berkelanjutan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.

“Pelayanan seperti ini sangat membantu, kami dapat mengurus sendiri dengan mudah tanpa melibatkan calo atau pengurus keagenan kapal,” kata Nazirin.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Agus Suherman mengatakan kegiatan serupa akan terus dilakukan untuk memberikan fasilitasi dan percepatan pelaksanaan proses migrasi izin daerah menjadi izin pusat.

Pelaksanaan gerai perizinan tersebut akan melayani dokumen kapal dan dokumen perizinan secara cepat dan terintegrasi yaitu SIUP, persetujuan pengadaan kapal perikanan (PPKP), sertifikat kelaikan kapal perikanan (SKKP), buku kapal perikanan (BKP), SIPI dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI).

Sebagai informasi, untuk percepatan proses migrasi perizinan berusaha tersebut telah diterbitkan dalam Surat Edaran Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor B.701/MEN-KP/VI/2023 tentang Migrasi Perizinan Berusaha Subsektor Penangkapan Ikan dan Perizinan Berusaha Subsektor Pengangkutan Ikan. 

"Fasilitas kemudahan melalui SE ini diharapkan digunakan secara optimal oleh para pelaku usaha," kata Agus.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement